EROPAINTERNASIONAL

Rusia Sukses Uji Coba Peluncuran Rudal Nuklir Terbaru dari Kapal Selam Siluman

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Rusia pada hari Minggu mengumumkan telah berhasil menguji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) Bulava yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Misil itu ditembakkan dari kapal selam.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Uji tembak rudal Bulava, yang pertama dalam waktu satu tahun, terjadi ketika Rusia meningkatkan retorika nuklirnya sejak mencabut ratifikasi perjanjian larangan uji coba nuklirnya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Kapal selam rudal strategis bertenaga nuklir baru Imperator Alexander III (Kaisar Alexander III) telah berhasil meluncurkan rudal balistik antarbenua berbasis laut Bulava,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip dari AFP, Senin (6/11/2023).

Berita Lainnya:
Rusia Ngamuk Tau Ukraina Bisa Pakai ATACMS AS, Siap Perang Dunia Ketiga
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurut kementerian tersebut, kapal selam Imperator Alexander III menembakkan rudal bawah laut dari lokasi yang dirahasiakan di Laut Putih di pantai barat laut ke sasaran yang berjarak ribuan kilometer jauhnya di semenanjung Kamchatka di timur jauh.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Penembakan rudal terjadi dalam mode normal dari posisi di bawah air,” kata kementerian tersebut. “Ulur rudal tiba di daerah yang ditentukan pada waktu yang ditentukan.”

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Rudal Bulava sepanjang 12 meter dirancang untuk menjadi tulang punggung triad nuklir Moskow dan memiliki jangkauan lebih dari 8.000 km.

Berita Lainnya:
Putin Puji Trump & Buka Pintu Dialog, NATO-Ukraina 'Kebakaran Jenggot'
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Negara-negara Barat menuduh Moskow menggunakan retorika nuklir yang sembrono sejak melancarkan invasi terhadap Ukraina pada Februari lalu.

Presiden Vladimir Putin awal pekan ini menandatangani undang-undang yang mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif Rusia, sebuah langkah yang dikritik keras oleh Amerika Serikat.

Perjanjian tahun 1996 melarang semua ledakan nuklir, termasuk uji langsung senjata nuklir, meskipun perjanjian tersebut tidak pernah berlaku karena beberapa negara penting-–termasuk Amerika Serikat dan China–-tidak pernah meratifikasinya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya