NASIONAL
NASIONAL

Soal Hukum Boikot Produk Teroris Israel dan Sekutunya? Buya Yahya dengan Tegas Bilang Begini

image_pdfimage_print

Bukan saja di Indonesia, tapi di setiap negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal ini bermula karena McD cabang Israel dikabarkan menyumbangkan sekitar 4.000 makanan kepada pasukan pertahanan Israel (IDF) selama perang di Gaza, Palestina.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Aksi protes pun bermunculan di setiap negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Di Lebanon misalnya, sempat dikabarkan sekelompok besar warga dilaporkan berkumpul di luar McD untuk memprotes tindakan tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Hal yang sama juga terjadi di Mesir. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Mengutip BNN News, tindakan McD itu dinilai sebagai bentuk dukungan terhadap IDF.

Berita Lainnya:
Beda Sikap Netizen ke Tom Lembong dan Budi Arie
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Bahkan akibatnya, McD dikabarkan menawarkan diskon hingga 50 persen.

Namun dikutip Timesnownews, McD Oman mengeluarkan pernyataan khusus mendukung Jalur Gaza.

Perusahaan itu bahkan menyumbangkan US$ 100.000 ke warga Gaza.

“McD Oman (Al Daud Restoran LCC), menyampaikan simpati mendalam kepada saudara dan saudari di Gaza. Kami berdiri dengan Gaza di masa tersulitnya. Kami berharap Tuhan melindungi negara kita, semua Arab, semua Muslim, dari setan dan kebencian,” dikutip dari Timesnownews.

Tak hanya McD, beberapa produk lainnya juga terancam diboikot.

Berita Lainnya:
Kegelisahan Budi Arie dan Dugaan Keterlibatan di Kasus Komdigi 'Bina' Situs Judol

Produk terkemuka yang diboikot selain McD adalah Starbucks, Converse, Dove hingga Coca-Cola.

Hal ini muncul usai istri founder Anthony Tan yang bernama Chloe Tong diduga mendukung Israel.

Dugaan itu muncul setelah Istri founder Grab mengunggah momen berlibur ke Israel. 

Akibatnya, warganet kompak protes dan mengancam untuk melakukan boikot bisnis aplikasi online tersebut.

Namun Grab Indonesia memberikan klarifikasi bahwa perusahaannya tidak akan pernah mendukung tindakan apapun yang tidak mengindahkan perikemanusiaan dan perikeadilan

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya