BANDA ACEH – Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, mulai kehabisan bahan bakar. Situasi ini membuat rumah sakit tersebut tidak bisa beroperasi lama.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz mendesak pemerintah untuk segera mencari solusi agar rumah sakit tersebut bisa terus beroperasi.
“Kami minta pemerintah mencari solusi agar RS Indonesia ini dapat berjalan dan tidak terhenti operasionalnya,” ujar Meutya saat dihubungi, Jumat (10/11/2023). Dia menyampaikan sebelumnya bantuan kemanusiaan tahap pertama dari pemerintah juga sudah dikirim untuk Palestina.
Meutya menyebut bantuan tersebut akan dikirimkan secara terus menerus. “Kita dorong bantuan kemanusiaan. Tahap pertama sudah berangkat dan ini akan berlanjut terus.
Apalagi ini untuk kepentingan rumah sakit,” jelas politikus Partai Golkar itu. Diberitakan sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Atef al-Kahlout, menyampaikan bahwa rumah sakit itu akan berhenti beroperasi pada Jumat (10/11/2023) bila tidak ada pasokan bahan bakar tambahan.
Dia mengatakan per Kamis (9/11/2023), solar untuk rumah sakit tersebut tersisa 1.100 liter dan hanya cukup untuk satu hari.
“RS Indonesia akan berhenti beroperasi total besok jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik,” ucap Atef melalui akun lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia di platform X, Kamis (9/11/2023).