NASIONAL
NASIONAL

Ditinggal Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka, PDIP Mainkan Isu Politik Teraniaya

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Resminya Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) membuat panas PDI Perjuangan (PDIP).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos menilai, PDIP tak bisa menahan kekesalannya setelah Gibran resmi didaftarkan partai-partai yang tergabung dalam KIM ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Putra sulung Presiden Joko WIdodo (Jokowi) itu dinilai PDIP telah melakukan pengkhianatan.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

“PDIP akan memainkan isu Politik teraniaya dari pihak Gibran dan Presiden Jokowi, untuk menciptakan sentimen negatif,” ujar Subiran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/11).

Berita Lainnya:
Buntut Kasus Polisi Tembak Pelajar SMK, YLBHI Dorong Kapolri Berhentikan dan Sanksi Kapolrestabes Semarang
ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Pengamat Politik yang kerap disapa Biran itu menuturkan, partai berlogo banteng moncong putih itu sengaja memainkan isu pengkhianatan, karena terancam basis suaranya beralih ke Prabowo.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Harapannya, Jokowi effect tidak akan terlalu berpengaruh pada elektoral PDIP di Pilpres dan Pileg 2024, karena tercitrakan Jokowi dan keluarganya berkhianat,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Alumni GMNI Dukung Prabowo Keluarkan Dekrit Kembali ke UUD 45 Asli
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Namun, lulusan S2 ilmu komunikasi politik Universitas Jakarta itu meyakini PDIP ogah memecat Gibran.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

“PDIP ketakutan memecat Gibran, karena khawatir Jokowi effect akan meninggalkan elektoral PDIP,” ungkap pendiri Sekolah Peradaban itu.

“Tapi jika PDIP tidak berani memecat Gibran, maka PDIP akan dinilai publik tidak tegas,” demikian Biran

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya