NASIONAL
NASIONAL

Lukman Hakim: Pesan Gus Mus, Politik Tanpa Moral hanya Saling Berebut Kuasa

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Kiai Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, menyerukan agar Politik dilakukan dengan nilai, menggunakan etika, dan moral, agar tidak sebatas saling berebut kuasa.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Seruan Gus Mus itu diungkapkan mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, saat menyambangi kediaman Gus Mus, di Rembang, Jawa Tengah, bersama para tokoh bangsa yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang, Minggu (12/11).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menurut Lukman, para tokoh bangsa sowan ke Gus Mus untuk menyampaikan keresahan atas kondisi bangsa Indonesia saat ini.

Berita Lainnya:
Maruarar Terima Kasih ke Anies usai Dukung Pramono-Rano: Bangunkan 'Macan Tidur' Jokowi dan Prabowo
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Beliau (Gus Mus) menekankan, kita harus kembali kepada nilai. Beliau juga mengatakan, saat ini kita sedang mengalami krisis nilai, tidak hanya sebagian penyelenggara negara, tapi juga masyarakat,” kata Lukman, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube GITA Kita, Minggu (12/11).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Bahkan, sambungnya, secara khusus Gus Mus menyampaikan, bisa jadi sebagian penyelenggara negara tidak berperilaku sebagaimana yang diharapkan, karena sebagian masyarakat juga mengalami krisis nilai.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Beliau berseru, politik tanpa dilandasi nilai, tanpa menerapkan asas-asas kepatutan, kepantasan, tanpa menggunakan etika dan moral, maka hanya sebatas alat saling berebut kuasa saja,” ungkapnya.

Berita Lainnya:
Pasutri Terdakwa Pemalsuan Tanda Tangan Rugikan Perusahaan Setengah Triliun Divonis Bebas
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Seluruh masyarakat dan penyelenggara negara diminta kembali kepada nilai-nilai luhur, etika, moral, dan lainnya.

“Tidak hanya menggugah kesadaran kolektif sebagai bangsa, tapi implementasikan di semua sektor, di semua aspek kehidupan kita,” pungkasnya.

Tampak hadir sejumlah tokoh, seperti Omi Komariah Madjid, Goenawan Mohamad, Alif Iman Nurlambang, Antonius Benny Susetyo, Erry Riyana Hardjapamekas, dan lainnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya