Kamis, 14/11/2024 - 23:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Soal Tuduhan PDIP, Fahri Hamzah: Dicurigai Curang Sama yang Sering Curang

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora, Fahri Hamzah menyatakan bahwa tuduhan kecurangan yang dilakukan oleh kubu Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, membuatnya heran.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Masalahnya kan PDIP pemain inti (pilpres) dalam 10 tahun terakhir. Dia kan pasti tahu permainan, kalau ada kecurangan kan dia tahu pasti curangnya ada dimana,” tegas Fahri di kawasan Jakarta Pusat, dikutip Rabu (15/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Sudah lah, sudah ahli banget lah, kita ini kan pemain lama yang sering dikalahkan,” sambungnya.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Ia bahkan berpikir tuduhan yang dilontarkan dari PDIP dapat dikatakan fenomena yang aneh.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Kasarnya kami belum tahu cara curang, terus dimarahin, dicurigai curang sama yang sering curang. Aneh juga sebenarnya, tapi ya sudah lah apa boleh buat,” pungkas Fahri.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sebelumnya, tuduhan kecurangan ini berawal dari pidato Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menilai hasil putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) adalah cahaya terang bagi gelapnya demokrasi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Keputusan MKMK menjadi bukti bahwa kekuatan moral, Politik kebenaran dan akal sehat tetap berdiri kokoh meski menghadapi rekayasa hukum,” ujarnya dalam pidato, dipantau daring di Jakarta, Minggu (12/11/2023).

Berita Lainnya:
Donald Trump Menang Pilpres AS, Rusia Bakal Tagih Janji Akhiri Perang di Ukraina?

Megawati merasa prihatin dengan kondisi politik terkini, konstitusi dan hukum sedang direkaya beberapa waktu belakangan ini. Kondisi ini membuat dia untuk bersuara.

“Pada momentum yang sangan aik, setelah mendengarkan apa yang tejadi pada politik terkini, dan mempertinmbangkan dengan hati nurani, sudah tiba saatnya berbicara dengan nurani, tuntunan akal sehat dan kebenaran hakiki,” tuturnya.

Ia pun mengajak publik untuk mengawal proses demokrasi, jelang Pemilu 2024. Megawati menekanakn pemilu harus berlangsung jujur, adil, langsung, bersih dan rahasia.

“Jangan lupa terus kawal demokrasi berdasarkan nurani, jangan takut bersuara, semua harus berakar pada kehendak masyarakat, itulah kewajiban kita, agar tidak terjadi kesewenangan-wenanganan,” ucapnya.

Satu hari sebelumnya, pada Sabtu (11/11/2023), Ganjar mengunggah sebuah video melalui akun Instagram pribadinya di akun @ganjar_pranowo.  mengungkapkan kegelisahan seusai memantau perkembangan kondisi politik belakangan ini, pascaputusan MKMK

Ganjar mempertanyakan mengapa putusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat bisa lolos begitu saja. “Saya tercenung memantau perkembangan akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan MKMK. Saya mencoba diam sejenak, saya merenungkan bangsa ini ke depan. Saya mencermati kembali kata demi kata, kalimat demi kalimat dari putusan itu yang menjadi pertimbangan dan dasar Majelis Kehormatan MK,” kata Ganjar melalui rekaman video yang diunggah di akun Instagramnya seperti dilihat, Sabtu (11/11/2023).

Berita Lainnya:
Jajanan La Tiao Asal China Dihentikan Sementara Peredarannya, 4 dari 73 Produk yang Beredar Mengandung Bakteri Bacillus Cereus

“Dari situ saya semakin gelisah dan terusik mengapa sebuah keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos, apa ada pertanggungjawabannya kepada negara,” lanjutnya.

Ganjar juga mempertanyakan mengapa putusan tersebut masih dijadikan landasan hukum dalam bernegara. Menurutnya, hal itu seperti cahaya yang menyilaukan dan menyakitkan mata.

“Mengapa keputusan dengan masalah etik, di mana etik menjadi landasan dari hukum, masih dijadikan rujukan dalam kita bernegara. Mengapa hukum tampak begitu menyilaukan dan menyakitkan mata sehingga kita rakyat sulit sekali memahami cahayanya,” ujar Ganjar.


Reaksi & Komentar

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ البقرة [128] Listen
Our Lord, and make us Muslims [in submission] to You and from our descendants a Muslim nation [in submission] to You. And show us our rites and accept our repentance. Indeed, You are the Accepting of repentance, the Merciful. Al-Baqarah ( The Cow ) [128] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi