EKONOMIFINANSIAL

Gerakan Boikot Dikabarkan Bikin Teroris Israel Mulai Kesulitan Biayai Perang Lawan Hamas

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Pasca masyarakat dunia kompak melakukan gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) terhadap produk-produk yang terafiliasi atau mendukung Israel, kini sejumlah perusahaan yang menjadi sasaran boikot mulai dilanda krisis pendapatan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Aksi boikot yang dilakukan oleh generasi muda melalui jejaring media sosial seperti TikTok awalnya dimaksudkan agar perusahaan menarik dukungannya dari Israel.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Namun lambat laun gerakan boikot sukses menekan roda perekonomian perusahaan asal Israel, hingga PM Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan mulai kesulitan mendapatkan pemasukan untuk membiayai angkatan militernya di tengah lonjakan utang yang mencapai 8 miliar dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Kendati belum ada laporan resmi terkait nilai kerugian yang diderita Israel, namun menurut data yang dirilis Al Jazeera, pada 2018 lalu Israel sempat merugi hingga 11,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 177,37 triliun (satuan kurs Rp15.424) per tahun buntut gerakan boikot produk pro-Israel.

Berita Lainnya:
Kevin Diks Resmi Pegang Paspor Indonesia, Ini Peluang Starting Eleven Full Naturalisasi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“BDS dilihat sebagai ancaman nyata bagi legitimasi dan pendirian Israel di tingkat global. Jika ini dibiarkan, maka akan menghancurkan Israel,” kata analis Politik Dov Waxman.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Tak hanya produk buatan Israel yang akan terdampak, gerakan boikot juga memicu penurunan nilai saham di sejumlah perusahaan dan brand global yang secara tidak langsung terafiliasi dengan Israel seperti McDonalds, Disney hingga Starbucks.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Saham McDonalds turun setelah boikot. Saham Disney juga turun karena boikot. Ini adalah hal yang terjadi di seluruh dunia. Saham Starbucks juga turun karena boikot,” ujar netizen platform X @taosophie.

Berita Lainnya:
Bawaslu Jakarta Didesak Tindaklanjuti Laporan Dugaan Dana Kampanye Hasil Judol

Sementara itu, Menteri Keuangan Israel membantah bahwa gerakan boikot dapat merugikan mereka.

Justru, apabila kebijakan itu diberlakukan maka hanya akan menambah penderitaan rakyat Palestina, bukan merugikan Israel.

Pernyataan tersebut didukung oleh data Organisasi nirlaba asal Washington, Amerika Serikat (AS), Brookings Institution yang menyebut gerakan BDS tidak akan berdampak drastis terhadap perekonomian Israel.

Ini karena sekitar 40 persen ekspor Israel merupakan barang “intermediate” atau produk tersembunyi yang digunakan dalam proses produksi barang di tempat lain, seperti semikonduktor.

Selain itu, sekitar 50 persen ekspor Israel merupakan barang “diferensiasi” atau barang berteknologi tinggi yang tidak dapat disubstitusi atau sulit untuk digantikan, seperti chip komputer khusus, sebagaimana dikutip dari The Jerusalem Post.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya