BANDA ACEH – Gischa Debora Aritonang diperkirakan tidak bekerja sendiri.
Duit Rp15 miliar diduga hasil tipu tiket konser Coldplay dikirim ke Belanda.
Konten Kreator Henni Hendria menilai kasus ini pasti sudah direncanakan dengan sangat matang.
“Kalau dia mentransfer ke Perbankan konvensional itu hampir nggak mungkin”, jelas Henni Hendria di akun Tiktoknya @hennihendria.
Kenapa?
“Karena kalau mentranfer ke Belanda dia harus mentransfer ke dalam mata uang asing,” jelasnya.
Jadi uangnya harus di-convert ke maya uang asing dulu, baik dalam bentuk Euro, USD atau poundsterling.
Di Indonesia itu tak bisa sebebas itu membeli mata uang asing.
“Ketika kita membeli mata uang asing itu ada maksimalnya guys, kalau kita beli lebih dari 25 ribu equivalen USD, itu kita harus melampirkna yang namanya underlying,” jelasnya.
Apapun itu, lanjut Henni Hendria, apaah untuk bayar pendidikan di Belanda atau untuk bisnis.
Kalau untuk nominal Rp15 miliar itu sudah pasti underlyingnya bisnis.
Nggak mungkin pendidikan.
“Nggak mungkin anak 19 tahun bisa mentransfer itu semua, dengan melampirkan underlying bisnis,” paparanya.
Kemungkinan kedua dia mentransfernya lewat cryptocurrency, dia bisa dengan gampangnya beli dan mentransfer ke negara manapun dengan bebas-bebas aja.
“Jadi ini memang suda ada planing, nipu Rp15 miliar transfer keluar negeri dan katanya ini bukan yang pertama. Entar paling ‘kan dipenjara 1 tahun, 2 tahun gitu ya? Ya udah dia lepas move deh ke Belanda,” cetus Henni Hendria.
“Bisa Hidup denga tenang muterin yang Rp15 miliar itu gitu ya. Kalau benar emang smart ya dia, tapi negatif gitu ya,” tutupnya. *