NASIONAL
NASIONAL

Guru Ngaji di Jawa Tengah Dikenal Alim dan Agamis, Ternyata Pencabul Belasan Murid

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Seorang guru ngaji berinisial PJ (51) di Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, ditangkap polisi, Jumat (11/11). Dia diduga telah mencabuli belasan murid ngajinya yang masih di bawah umur.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan unit PPA Polrestabes Semarang. Pelaku juga sudah ditahan karena perbuatan bejatnya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Sudah ditangani PPA. Sudah (ditahan),” ujar Donny lewat pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (18/11).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Meski begitu, Donny mengaku belum bisa menjelaskan dengan detail kasus ini. Sebab, polisi juga sedang melakukan pendalaman.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA
Berita Lainnya:
Klarifikasi Gunawan Sadbor Dituding Promosi Judi Online

“Masih kita dalami untuk kepastian jumlah korbannya,” imbuh Donny.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Informasi ditangkapnya guru ngaji itu dibenarkan oleh David, Ketua RT 6 di lingkungan rumah pelaku di Semarang Barat. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Pertama tahu dapat telepon, sama staf bendahara. Pak RT saya dapat info katanya Pak P kena kasus. Waktu itu masih belum terkonfirmasi. Ramai-ramainya kemarin, sudah dapat informasi kalau ditahan,” ujar David.

David juga membenarkan, pelaku dan istrinya merupakan guru ngaji di kawasan itu. Aktivitas ngaji itu awalanya dilakukan di rumah pelaku, namun akhirnya pindah ke lingkungan RT 1 karena muridnya semakin banyak.

“Pak PJ setahu saya pagi itu kerja percetakan sore ngajar TPQ. Kalau korban tidak tahu ya ada berapa, tapi siswanya belasan,” jelas dia.

Berita Lainnya:
Pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi Soleman Ditetapkan Tersangka Korupsi, Langsung Ditahan

Sementara itu ketua RT 1, Towaf, mengaku rumahnya sempat menjadi tempat Unit PPA Polrestabes Semarang meminta keterangan para korban.

“Iya kemarin Jumat (17/11) sempat dikumpulin di sini. Ada tiga mbak-mbak PPA,” aku Towaf.

PJ, kata dia, dikenal alim dan agamis di lingkungannya. Towaf pun sempat kaget mendengar kabar kasus pencabulan itu. 

“Ya tidak terpikirkan sama sekali begitu, terkejut. Beda banget dari citranya yang ditunjukkan selama ini, apalagi korbannya anak-anak. Kasihan sekali,” kata Towaf.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya