Guru Ngaji di Jawa Tengah Dikenal Alim dan Agamis, Ternyata Pencabul Belasan Murid

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Seorang guru ngaji berinisial PJ (51) di Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, ditangkap polisi, Jumat (11/11). Dia diduga telah mencabuli belasan murid ngajinya yang masih di bawah umur.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan unit PPA Polrestabes Semarang. Pelaku juga sudah ditahan karena perbuatan bejatnya.

“Sudah ditangani PPA. Sudah (ditahan),” ujar Donny lewat pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (18/11).

Meski begitu, Donny mengaku belum bisa menjelaskan dengan detail kasus ini. Sebab, polisi juga sedang melakukan pendalaman.

“Masih kita dalami untuk kepastian jumlah korbannya,” imbuh Donny.

Informasi ditangkapnya guru ngaji itu dibenarkan oleh David, Ketua RT 6 di lingkungan rumah pelaku di Semarang Barat. 

“Pertama tahu dapat telepon, sama staf bendahara. Pak RT saya dapat info katanya Pak P kena kasus. Waktu itu masih belum terkonfirmasi. Ramai-ramainya kemarin, sudah dapat informasi kalau ditahan,” ujar David.

David juga membenarkan, pelaku dan istrinya merupakan guru ngaji di kawasan itu. Aktivitas ngaji itu awalanya dilakukan di rumah pelaku, namun akhirnya pindah ke lingkungan RT 1 karena muridnya semakin banyak.

“Pak PJ setahu saya pagi itu kerja percetakan sore ngajar TPQ. Kalau korban tidak tahu ya ada berapa, tapi siswanya belasan,” jelas dia.

Sementara itu ketua RT 1, Towaf, mengaku rumahnya sempat menjadi tempat Unit PPA Polrestabes Semarang meminta keterangan para korban.

“Iya kemarin Jumat (17/11) sempat dikumpulin di sini. Ada tiga mbak-mbak PPA,” aku Towaf.

PJ, kata dia, dikenal alim dan agamis di lingkungannya. Towaf pun sempat kaget mendengar kabar kasus pencabulan itu. 

“Ya tidak terpikirkan sama sekali begitu, terkejut. Beda banget dari citranya yang ditunjukkan selama ini, apalagi korbannya anak-anak. Kasihan sekali,” kata Towaf.

Exit mobile version