Jokowi-diberi-nilai-5_375_211.webp” width=”640″/>BANDA ACEH – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) mengaku sepakat dengan pernyataan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo yang memberi nilai 5 soal penegakan hukum masa pemerintahan Presiden Joko WIdodo (Jokowi).
Hal itu diungkap JK usai menerima kedatangan Ganjar untuk silaturahmi di kediamannya di Jalan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2023).
“Soal hukum ini ya seperti dikatakan, kalau di Makassar saya baca, Pak Ganjar mengatakan (memberi nilai) 5 gitu kan. Ya saya kira Anda juga mungkin sependapat itu. Terutama karena suasana terakhir ini. Ini yang menentukan bangsa ke depan.
Sangat penting sekali,” kata JK kepada wartawan. Dia mengatakan dirinya ingin Tanah Air aman hingga tujuan mencapai Indonesia Emas pada 2045 dapat terwujud.
Meski begitu, JK mengingatkan supaya bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045 sejumlah syarat harus dipenuhi.
“Kita ingin menjaga bangsa negara ini aman ke depan mencapai tahun 2045 seperti diinginkan Pak Jokowi, tetapi syaratnya ialah berlaku adil, berlaku netral, begitu tidak, maka bangsa ini akan mengalami masalah,” jelas dia.
Sebelumnya, calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyebut bahwa penegakan hukum di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami nilai jeblok.
Calon presiden nomor urut 3 itu memberi nilai 5 dari skala 1 sampai 10. “Kalau terkait itu (penegakan hukum), jeblok.
Poinnya 5 (artinya dari 1-10),” kata Ganjar saat ditanya pemantik dialog Prof Zainal Arifin Mochtar dari UGM tentang berapa rapor pemerintahan Jokowi saat acara Sarasehan Nasional IKA UNM di Makassar pada Sabtu (18/11/2023).
Adapun Ganjar menyambangi rumah JK sebagai bentuk silaturahminya dengan politikus senior.
“Saya datang untuk bersilaturahmi dengan beliau. Beliau orang tua kita dan tentu banyak pengalaman. Tentu tadi kita mendapatkan banyak sekali masukan-masukan,” ucap Ganjar.
Usai melakukan pertemuan itu, Ganjar menyadari bahwa Jusuf Kalla berbeda pilihan capres dengannya.
Hal itu ia katakan langsung di depan JK saat konferensi pers. “Tadi beliau sampaikan pilihan boleh beda dan ini rasa-rasanya pilihannya Pak JK akan beda dengan saya,” ungkap dia