NASIONAL
NASIONAL

Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot Jelang Pilpres 2024

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak mempermasalahkan elektabilitas merosotnya Ganjar Pranowo-Mahfud MD jelang perhelatan Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut Ketua Majelis PPP Romahurmuziy, tingginya hasil survei tidak menjadi penentu kemenangan bagi pasangan capres-cawapres.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dia menyebut lembaga survei hanya menjadi salah satu alat untuk menggiring opini masyarakat dalam membranding kandidat.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Karena survei itu di samping memiliki fungsi memotret kondisi saat ini, dia juga merupakan alat untuk membentuk opini di kalangan intelektual,” kata pria akrab dipanggil Rommy itu kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Asumsi dari pembentukan opini di kalangan intelektual itu, lanjut Rommy, adalah karena survei memiliki influencing power atau daya pengaruh pada kelompok-kelompok non intelektual.

Berita Lainnya:
Sering Ikut Kampanye, Celine Evangelista Ngaku Tertarik Ikut Terjun ke Politik
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Atas dasar itu, Rommy menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin menang survei, namun pihaknya ingin Gajar-Mahfud dan PPP menang Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Saya selalu mengatakan dalam banyak kesempatan bukan kali ini saja, bahwa Ganjar-Mahfud sebagaimana juga dalam banyak survei PPP juga diramal sejak per pemilu-pemilu tidak pernah lolos Parliamentary Threshold,” ucapnya.

“Tapi sikapnya sama kami bukan mau menang survei, kami mau menang pemilu, kami mau menang pemilu presiden,” sambungnya.

Sebelumnya, survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis temuan terbarunya terkait elektabilitas capres-cawapres di Pilpres 2024.

Hasilnya, Prabowo Subianto menempati posisi pertama dengan elektabilitas 37,5 persen yang dilanjutkan Anies Baswedan di posisi kedua dengan elektabilitas 32,7 persen.

Berita Lainnya:
Margarito Kamis Gak jadi Menteri Prabowo, Hensat: Belain dari 2014 Belum Tentu Masuk, Sabar Ya Bang

Kemudian, Ganjar Pranowo di posisi ketiga dengan elektabilitas 28,3 persen.

Meski begitu, pada format head to head, hasilnya cukup berbeda dan cenderung beragam dari masing-masing calon presiden.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah dalam paparannya di Koetaradja The Keude Kupi, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (20/11).

“Ketika kami hadapkan saat posisi head to head dengan dua kandidat, jika Prabowo berhadapan dengan Anies maka Prabowo mendapatkan 52,1 persen dan Anies 46,0 persen,” paparnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya