BANDA ACEH – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan rapat internal konsolidasi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di Sanur, Kota Denpasar, Bali, bertujuan untuk memastikan kemenangan pasangan capres-Cawapres Ganjar Pranowo –Mahfud MD melebihi Joko WIdodo (Jokowi) yang maju pilpres di tahun 2019.
Perlu diketahui, kemenangan Jokowi di Pulau Dewata mencapai 92 persen di Pilpres di tahun 2019.
“Jadi konsolidasi hari ini dilakukan dengan diikuti oleh ranting, PAC, DPC, DPD dan dengan seluruh tiga pilar partai dari PDI Perjuangan dan menunjukkan suatu spirit yang sangat kuat,” kata Hasto, saat konferensi pers usai acara konsolidasi pemenangan Pileg dan Pilpres 2024, di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Rabu (22/11).
Ia juga menyatakan, bahwa semangat memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud MD di Bali, semakin kuat, bahkan muncul suatu optimisme yang sangat tinggi ketika berbagai ketidakadilan terjadi dengan baliho Ganjar-Mahfud Md yang diturunkan.
“Muncul gerakan solidaritas dari PDI Perjuangan yang menyatu dengan rakyat. Sehingga, ditargetkan lebih besar perolehan Bapak Jokowi pada tahun 2019 yang lalu, target ini telah disampaikan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri yang menunjukkan bahwa optimisme dari seluruh banteng-banteng yang menyatu dengan rakyat dan relawan untuk memenangkan Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud Md,” imbuhnya.
Namun, saat ditanya sejauh ini PDIP rutin melakukan kegiatan di Bali. Apakah ada tujuan sendiri atau khusus.
Hasto menyebutkan, bahwa Pulau Bali adalah roh dari rekam jejak PDI Perjuangan. “Bali kan rohnya dari rekan jejak seluruh PDI Perjuangan dari Bung Karno dari Ibu Megawati, Jawa Tengah, kemudian Sulawesi Utara, Yogyakarta, Jawa Timur dengan rekam jejak sejarah Bung Karno.
Kemudian Lampung Sumatera Utara, apalagi dengan kemunculan Bapak Mahfud dan Bapak Sandiaga Uno. Jadi kita ini kekuatan ikhlas,” sebutnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa dengan bergabungnya Yenny Wahid atau putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, karena Yenny Wahid maka menunjukkan pasangan Ganjar-Mahfud adalah pasangan yang ikhlas. “Mbak Yenny bergabung, karena beliau nyekar ke makam para wali kemudian ke Gus Dur, lalu ada isyarat ikhlas.
Jadi pasangan Ganjar- Mahfud ini pasangan ikhlas pasangan tanpa manipulasi hukum, pasangan tanpa menggunakan intimidasi, pasangan tanpa menciptakan kontroversi,” ujarnya. “Bahkan ijazahnya pun sangat jelas S1, S2, itu sangat jelas. Prof Mahfud profesor, semuanya sangat jelas terbuka, keluarganya sangat jelas.
Maka, kami ini kekuatan ikhlas, maka kenapa Bapak Ganjar bisa blusukan, bisa tidur di rumah rakyat, Prof Mahfud tanpa beban bisa menegakkan hukum,” ujarnya.
Namun, saat ditanya apakah PDIP optimis memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud di Bali seperti Pilpres di tahun 2019. Pihaknya menyatakan, bahwa Guntur Soekarnoputra anak pertama Presiden Soekarno telah turun gunung. “Mas Guntur Soekarnoputra Putra.
Putra tertua Bung Karno dengan pengalaman luas di Politik itu juga sudah membuat pesan dan sudah turun gunung dengan semangat Tohpati. Maka ini yang menggerakkan, artinya apa, artinya Ganjar- Mahfud ini yang terbaik untuk memimpin rakyat.
Mau dilihat dari apa, keluarganya, pendidikannya, pengalamannya, komitmenya turun ke bawahnya, sehingga yang lain menampilkan gimmick-gimmick politik, kami menampilkan the real politik. Turun ke bawah bersama rakyat,” ujarnya.
Hasto juga menyatakan, bahwa pihaknya optimis Ganjar-Mahfud MD menang di Pilpres 2024. Hal tersebut, ditandai dengan semesta yang sudah berbicara. “Semesta saja sudah berbicara. Buktinya di Solo, beringin roboh, patung-patung roboh kecuali patung Punokawan.
Jadi politik ini ada spiritualitasnya, kita ini bangsa dengan spritualitas yang hebat setiap hari mendaraskan doa, maka jangan nodai politik dengan hal-hal yang melanggar prinsip-prinsip itu,” ujarnya.