NASIONAL
NASIONAL

Wishnutama: Pertumbuhan Ekonomi Digital hanya Untungkan Asing, Indonesia Gak Dapat Apa-Apa

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Wishnutama menungkapkan, pertumbuhan ekonomi digital hanya untungkan asing. Indonesia tidak dapat apa-apa. Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang sekarang menjabat Komisaris Utama Telkomsel itu meminta, Indonesia untuk menciptakan ekonomi baru.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Wishnutama memaparkan, perekonomian digital Indonesia didominasi asing. Berdasarkan data, nyaris semua komponen ekonomi digital Indonesia dikuasai asing. Satu-satunya komponen ekonomi digital Indonesia yang didominasi lokal adalah sektor keuangan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Wishnutama melanjutkan, sekira 94 persen dari komponen ekonomi digital Indonesia 2022 yang mencapai Rp352 triliun, dikuasai oleh lokal. Di sektor mobilitas, lokal juga masih mampu menguasai 51 persen dari Rp53 triliun.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Penguasaan asing paling tinggi ada di sektor media dan iklan, menyisakan 35 persen dari Rp88 triliun untuk pengusaha lokal. Di sektor ecommerce, pangsa pasar lokal adalah 44 persen dari Rp877 triliun.

Berita Lainnya:
KPK Dalami Dugaan Uang Korupsi Sahbirin Noor Mengalir ke Sang Istri untuk Pencalonan Gubernur Kalsel
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Wishnutama menegaskan, selama ini banyak yang salah kaprah mengartikan data ekonomi digital. Pikirnya untung, ternyata malah buntung.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dia mencontohkan, pertumbuhan jumlah kreator konten (content creator) yang selama ini jadi bahan andalan platform digital asing, untuk menggambarkan dampak bisnisnya ke perekonomian Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Kata Wishnutama, pertumbuhan kreator konten hanya dinikmati keuntungannya oleh pemilik platform asing seperti YouTube, TikTok. Para pemilik platform streaming dan media sosial itulah yang mendapat cuan banyak.

Sedangkan warganet Indonesia terutama yang jadi kreator konten, justru rugi. Pasalnya, potensi pendapatan iklan mereka justru makin menyusut seiring bertambahnya pesaing.

Berita Lainnya:
Meski Gemuk, Kabinet Merah Putih Diyakini Tetap Mampu Bergerak Cepat

“Dia (pemilik platform media streaming) yang untung, pembaginya makin banyak. Sizenya tetep sama, digital adex [iklan digital] cuma segitu,” ujar Wishnutama.

Demikian pula sektor ecommerce. Menurut Wishnutama, size eonominya tetap. Pasalnya, para pegiat UMKM hanya memindahkan ekonominya dari offline ke online. Sehingga, tidak berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia.

Yang harus dilakukan pemerintah Indonesia kata Wishnutama, adalah mendorong lahirnya ekonomi baru, dengan memanfaatkan teknologi dan platform digital.

“(Jangan) yang mendapatkan manfaat malah asing padahal kesempatannya, terus ke depan, pertumbuhan ekonomi digital sangat eksponensial,” tegasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya