BPBD Aceh Singkil Catat 25 Desa Terendam Banjir dan Kerusakan Infrastruktur

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

SINGKIL – BPBD Aceh Singkil mencatat sebanyak 25 desa terendam banjir di empat kecamatan dalam sebulan lebih terakhir. Namun banjir semakin meluas.

ADVERTISEMENTS

“Empat Kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Gunung Meriah 3 desa, Kecamatan Singkil 16 desa, Kecamatan Kuta Baharu satu desa dan Kecamatan Simpang Kanan 5 desa,” kata Pusdalops BPBD Aceh Singkil Rosiana Kusuma Wardani kepada wartawan Minggu, 26 November 2023 petang.

ADVERTISEMENTS

“Banjir kiriman dari Kabupaten tetangga dan Intensitas hujan yang tinggi serta meluapnya sejumlah sungai di wilayah Aceh Singkil merupakan penyebab debit air melimpah dan bermuara ke pesisir Aceh Singkil,” ungkap Rosiana.

ADVERTISEMENTS

Dia membeberkan, dampak banjir, terendamnya jalan Nasional di Desa Ujung Bawang Kecamatan Singkil dan Desa Silatong Kecamatan Simpang Kanan.

ADVERTISEMENTS

Dampak banjir juga telah merendam ribuan permukinan rumah penduduk, fasilitas umum,
juga merendam sejumlah Lembaga pendidikan SD/MIN, TPA, SMP/MTsN, Pesantren, SMA/SMK/MAN dan fasilitas ibadah lainnya sepwrti Masjid Surau atau Langgar.

ADVERTISEMENTS

Disisi lain dampak banjir yang merusak infrastruktur jembatan penghubung antar Desa di Desa Pulo Sarok,Putusnya jembatan penghubung Kecamatan Singkohor ke Kecamatan Gunung Meriah di Desa Bukit Harapan dan tergerusnya jalan di Desa Sumber Mukti Kecamatan Kuta Baharu.

Kemudian, BPBD juga mencatat total terdampak banjir di 25 Desa 4 Kecamatan di Aceh Singkil sebanyak 4.628 Kepala Keluarga (KK) atau 18.633 jiwa,

Sementara pengungsi banjir hanya di wilayah Kecamatan Singkil sebanyak 13 KK atau 64 Jiwa.

Rosiana menyebutkan, saat ini BPBD terus melakukan koordinasi dengan Pj Bupati Aceh Singkil, Kapolres/Dandim dan Forkopimda lainnya untuk terus berupaya menangani solusi banjir.

BOBD juga telah menurunkan Alat berat Excavator Long Arm ke lokasi jembatan rusak di Desa Pulo Sarok, dan terus menurunkan TRC ke lokasi banjir guna untuk dilakukan pemantauan dan pendataan dan menyiagakan perahu karet.(HK)

Exit mobile version