Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Mau Libatkan UMKM, Akumandiri: Saya Kurang Percaya

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Program pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam mencegah stunting di Indonesia, salah satunya dengan memberikan makan siang gratis.

Dalam pelaksanaan program tersebut, pasangan ini berjanji akan melibatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk pendistribusiannya.

Menanggapi itu, Ketua Asosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri, Hermawati Setyorinny tidak yakin dengan pelibatan UMKM dalam realisasinya.

“Saya kurang percaya program ini melibatkan UMKM, karena dengan rencana program skala nasional sudah pasti akan dipegang oleh pengusaha besar,” ujar Rinny akrab disapa dalam keterangannya, Kamis (30/11).

Menurut dia, pelaku UMKM apalagi mikro belum sanggup memenuhi jumlah besar dan legalitas serta dokumen yang memenuhi standar butuh kehati-hatian karena program nasional dan harus aman dimakan.

“Jadi seandainya dilibatkan pun, saya pastikan hanya sebagian kecil, dan jumlah yang tidak besar,” ungkapnya.

Wanita asal Semarang itu menyebut tidak memungkinkan perputaran uang dalam program itu dirasakan oleh pelaku UMKM. Misalnya seperti warung dan kios bahan sembako.

“Karena apa? Jumlah sangat besar, pasti yang mendapatkan tender tersebut adalah pengusaha besar atau catering besar. Dan mereka belanja juga pasti pada penyuplai besar, bukan warung warung kecil,” tegasnya.

 

Dia pun menyoroti dalam pencegahan stunting, makan siang gratis bukan menjadi solusi.

“Menurut saya sebaiknya jika dijalankan pun tidak melulu diberikan begitu, bisa diberikan melalui anggaran desa. Misalnya sekian persen untuk masalah stunting dan edukasi kesehatan dengan melibatkan para perempuan dengan didampingi tenaga kesehatan dan tenaga gizi,” bebernya.

“Dan tidak hanya berhenti di situ, tetapi dengan diimbangi dengan pemerataan pendidikan dan adab sesuai kultur daerah masing masing,” pungkas dia

Exit mobile version