Meta Ungkap Ada Ribuan Akun Palsu asal China yang Ingin Kacaukan Pemilu 2024
APLIKASITEKNOLOGI

Meta Ungkap Ada Ribuan Akun Palsu asal China yang Ingin Kacaukan Pemilu 2024

ADVERTISMENTS
Gampong Ramadhan in Action Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Perusahaan teknologi pemilik platform media sosial Facebook dan Instagram, Meta, berhasil mengungkap dan menghapus ribuan akun palsu di platformnya.

ADVERTISMENTS

Dalam pernyataannya pada Kamis (30/11), Meta mengatakan ada seseorang di China membuat ribuan akun media sosial palsu yang dirancang seolah-olah berasal dari Amerika dan menggunakannya untuk menyebarkan konten Politik yang bersifat polarisasi dalam upaya nyata untuk memecah belah AS menjelang Pemilu 2024.

Dikatakan bahwa jaringan yang terdiri dari hampir 4.800 akun palsu berusaha membangun audiens ketika diidentifikasi dan dihilangkan oleh Meta.

ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Megawati Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Ikuti Retret Magelang, Ini Tanggapan Jokowi dan Partai Politik

Akun-akun tersebut memuat foto, nama, dan lokasi palsu sebagai cara untuk tampil seperti pengguna Facebook Amerika sehari-hari yang mempertimbangkan isu-isu politik.

Menurut Associated Press, alih-alih menyebarkan konten palsu seperti yang dilakukan jaringan lain, akun tersebut digunakan untuk membagikan ulang postingan dari platform X, yang dibuat oleh politisi, outlet berita, dan lainnya.  

ADVERTISMENTS

Laporan-laporan yang saling berhubungan ini mengambil konten dari sumber-sumber liberal dan konservatif, sebuah indikasi bahwa tujuannya bukan untuk mendukung satu pihak atau pihak lain, namun untuk membesar-besarkan perpecahan partisan dan semakin mengobarkan polarisasi.

Berita Lainnya:
Create Stunning Pixel Art from Your Photos in 2025

Laporan AP mengungkapkan bahwa jaringan yang baru diidentifikasi ini menunjukkan bagaimana musuh asing AS mengeksploitasi platform teknologi yang berbasis di Amerika untuk menyebarkan perselisihan dan ketidakpercayaan.

Dikatakan bahwa ini sebagai isyarat adanya ancaman serius yang ditimbulkan oleh disinformasi online tahun depan, ketika pemilu nasional akan diadakan di Amerika, India, Meksiko, Ukraina, Pakistan, Taiwan, Indonesia, dan negara-negara lain. 

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS