HARIANACEH.co.id|Banda Aceh– Ma’had Aly Darul Munawwarah Kuta Krueng, Pidie Jaya, menggelar wisuda ke 2 dalam rapat senat terbuka, 4/12/2023, di Gedung Imam Syafii, di Pidie Jaya.
Pada wisuda kedua ini, sebanyak 66 mahasantri yang telah menyelesaikan studi mereka di program Marhalah Ula atau setingkat dengan strata satu (S-1) untuk takhassus (bidang studi) tafsir.
Mudir Ma’had Aly Darul Munawarah Kuta Krueng, Dr. Abi. H. Anwar Usman atau yang akrab disapa Abiya Kuta Krueng, mengatakan bahwa dirinya merasa bangga karena lulusan Ma’had Aly Kuta Krueng telah dapat berkiprah di banyak bidang.
“Tahun lalu pada penyelenggaraan wisuda perdana, kita telah berhasil meluluskan 103 sarjana. Dan alhamdulillah mereka saat ini telah dapat berkiprah dan mengabdi di berbagai sektor dalam masyarakat. Ada yang sudah menjadi ASN dan penyuluh keagamaan, TNI maupun Polri, ada juga yang telah berhasil menjadi da’i, peneliti, dan kader ulama hingga bekerja di beberapa perusahaan,” katanya.
Abiya Anwar juga menyampaikan, sebagian besar dari lulusan Ma’had Aly Darul Munawwarah, kini telah juga melanjutkan studi pascasarjana di berbagai universitas negeri, seperti di IAIN Lhokseumawe, UIN Ar Raniry Banda Aceh dan UIN Sumatera Utara.
Wisuda kedua ini turut dihadiri oleh rektor IAIN Lhokseumawe, plt Bupati Pidie jaya dan Mudir Ma’had ‘Aly se aceh.
Abiya Anwar dalam pidatonya menyampaikan bahwa Ma’had Aly Darul Munawwarah Pidie Jaya akan terus berupaya menghujamkan akarnya kepada ajaran Islam yang rahmatal lil ’alamin dan nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah dengan prinsip tawassut, tasammuh, tawazun, amar ma’ruf nahi munkar, ta’aruf dan ta’awun, sebagaimana yang telah ditanamkan oleh pendiri pondok pesantren, kepada generasi penerus.
Teken MoU Kerjasama dengan IAIN Lhokseumawe
Pada kesempatan tersebut, Ma’had ‘Aly Daru Munawarah turut menandatangani perjanjian kerjasama strategis dengan IAIN Lhokseumawe.
“Insya Allah, MoU ini dapat menjadi dasar bagi kedua institusi untuk terus mengembangkan dirinya, terutama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta peningkatan kualitas sumber daya manusia,” terang Abiya Anwar.
Untuk membangun peradaban Islam yang gemilang, dibutuhkan upaya-upaya konkrit, salah satunya dengan menyiapkan intelektual-intelektual muda Islam yang dapat menempatkan tradisi turats secara tepat dan proporsional.
“Kita berupaya menjadikan tradisi turats sebagai mata rantai yang menghubungkan semangat intelektualitas dan sains,” pungkasnya.
Artikel Ma’had ‘Aly Darul Munawarah Kuta Krueng Wisuda 66 Mahasantri pertama kali tampil pada HARIANACEH.co.id.