BANDA ACEH -Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkapkan dirinya lebih memilih untuk memperbanyak operasional jaringan kereta api di Indonesia sebagai akses transportasi.
Pandangan Anies ini berbeda dengan kebijakan Presiden Joko WIdodo (Jokowi) yang selama memerintah dua periode terakhir menggencarkan pembangunan jalan tol hingga ribuan kilometer.
Hal ini disampaikan Anies dalam pemaparan secara daring di Rakernas Masyarakat Transportasi Indonesia, Rabu, 6 Desember malam.
“Kami berharap bisa lebih mengaktifkan jalur kereta api antarwilayah, khususnya di Pulau Jawa, banyak sekali jalur-jalur rel Kereta Api yang perlu diaktifkan lagi,” kata Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memandang, diperlukan penambahan jumlah armada kereta api yang beroperasi.
Sehingga, intensitas keberangkatan armada per hari yang masih sedikit bisa ditingkatkan. Hal ini, lanjut Anies, juga akan mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
“Kita akan bisa memindahkan lebih banyak orang dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum yang berbasis kereta api. Ini khusus di Jawa,” ungkap Anies.
Sementara, untuk di luar Jawa, Anies menginginkan penambahan pembangunan jalur kereta api antarkota peningkatan intensitas perjalanan menggunakan kereta api.
Menurutnya, pengaktifan jalur dan penambahan jaringan kereta api antarwilayah lebih efisien dan memiliki fungsi lebih maksimal dibanding jalan tol.
“Ini investasinya sebenarnya bisa lebih kecil daripada membangun jalan tol, memiliki safety yang lebih tinggi, kemudian efek polusinya juga lebih rendah, dan akan bisa membangun perasaan kesetaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan berbasis kendaraan pribadi,” imbuhnya.