Meskipun nantinya menekuni profesi dokter di Nabire, Rivaldy masih menyimpan keinginan lama yaitu membuka bisnis di bidang fashion. Bukan tanpa sebab, karena di daerah asalnya Nabire banyak ditemui pengrajin seperti pembuat tas noken (tas tradisional Papua), hiasan, kalung dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, ia nantinya ingin membantu mengembangkan pendidikan jenjang SD, SMP dan SMA di Papua Tengah. Ia berharap agar anak-anak di Papua Tengah memiliki kesempatan yang sama dalam belajar.
”Saya ingin membuka usaha itu sekaligus memfasilitasi para pengrajin yang mayoritas ibu- ibu dan anak muda untuk mengembangkan keahlian dan membuka lapangan pekerjaan bagi mereka,” tutur Rivaldy, wisudawan kelahiran tahun 2000 ini.