NASIONAL
NASIONAL

Kubu SYL Sebut Petinggi 2 Parpol Diduga Terlibat Kasus Kementan: Kalau Dibuka, Bisa-bisa Pilpres Ditunda

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kuasa hukum dari eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Djamaluddin Koedoeboen mengklaim adanya oknum petinggi dari dua partai Politik (parpol) yang diduga terlibat dalam beberapa proyek di Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Ada lebih dari dua partai politik lah yang diduga terlibat dalam permasalahan itu. Ada oknum ya oknum. Oknum petinggi partai,” kata Djamaluddin saat dikonfirmasi, Rabu (6/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Djamaluddin menyebut petinggi parpol ini memiliki keterkaitan atas kasus pemerasan diduga dilakukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Firli Bahuri berujung sebagai tersangka.

Berita Lainnya:
Jumlah Uang Disisihkan Pelaku Judi Online Bertambah, Dulu Cuma 10 Persen Kini Capai 80 Persen
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Ini terkait dugaan keterlibatan mereka di beberapa proyek di Kementan, sehingga terjadi pemerasan dari FB selaku ketua KPK nonaktif terhadap Pak SYL,” ucap dia.

Namun, Djamaluddin tidak merinci siapa saja nama parpol yang diduga terlibat beberapa proyek di Kementan. Hal itu sebagai balasan dari sejumlah klaim yang disampaikan pihak Firli Bahuri soal kasus ini.

“Tapi aku enggan untuk menyebutkan partai mana. Aku kan lalu kirim sinyal ke lawyernya siapa itu, Pak FB. Yang ngomong jangan asal ngomong karena kalau kita buka. Bisa-bisa Pilpres ini bisa tunda ini,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Viral Baliho Kampanye Ridwan Kamil Pakai Jersey Persib Bandung, Ini Tanggapan Ketum Jakmania

Menurutnya, tidak diungkap klaim secara gamblang soal keterlibatan sejumlah oknum petinggi partai politik. Lantaran, ia menjaga kondisi atau iklim kondusif dalam rangka menghadapi pemilihan presiden dan Pemilu 2024.

“(Itu soal) Kami menduga terkait dengan keterlibatan beberapa oknum petinggi beberapa partai tertentu, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu pesta demokrasi di 2024 nanti,” katanya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya