Tak Perlu Campur Tangan Presiden, Foke Terpilih jadi Gubernur Lewat Pilkada

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Badan Musyawarah (Bamus) Betawi secara tegas menolak usulan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ditunjuk Presiden atas rekomendasi DPRD. Usulan itu sudah masuk dalam Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) inisiatif DPR RI beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
ad39

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menyebutkan bahwa putra daerah asal Jakarta pernah menjadi Gubernur Jakarta tanpa harus mendapat keistimewaan ditunjuk Presiden RI. Putra berdarah Betawi itu adalah Fauzi Bowo alias Foke yang menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2013-2018 lewat Pilkada.

ADVERTISEMENTS

“Dalam kompetisi Pilkada DKI, orang Betawi pernah terpilih kok, namanya Fauzi Bowo yang saat itu berkompetisi dan alhamdulillah menang,” kata Riano dikutip Sabtu (9/12).

ADVERTISEMENTS

Hal itu dikatakan Riano untuk menanggapi usulan dari koleganya Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982 Zainuddin atau Haji Oding dalam RUU DKJ. Haji Oding mengusulkan hal itu agar putra daerah bisa dipilih menjadi pemimpin Jakarta di masa mendatang.

ADVERTISEMENTS

Menurut Riano, masyarakat Indonesia harus menjunjung tinggi sistem demokrasi yang sudah dianut negara. Sebagai masyarakat lokal, tentu kaum Betawi berkeinginan putra terbaiknya menjadi seorang pemimpin, tapi melalui jalur kompetisi.

ADVERTISEMENTS

“Alhamdulillah orang Betawi berkompetisi dan pernah terpilih menjadi Gubernur DKI. Oke kita mempunyai keistimewaan sebagai masyarakat lokal tapi jangan mengabaikan demokrasi yang ada,” kata Riano.

ADVERTISEMENTS

“Jadi, semua masyarakat kalau minta privilese semua gimana gitu? Nah ini kan juga harus menjadi pertimbangan pemerintah dalam membahas undang-undang,” kata anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2022 ini.

Exit mobile version