LIFESTYLE

Sampai Hari Ini Masih Single, Rocky Gerung Ternyata Pernah Jatuh Cinta Berkali-kali, tapi ..

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pengamat Politik sekaligus Filsuf, Rocky Gerung mengakui blak-blakan bahwa pernah jatuh cinta berkali-kali, meski kini statusnya masih single. Dan menyinggung soal feminisme.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Rocky Gerung dikenal sebagai pengkritik ulung dalam rezim Presiden Jokowi, bahkan beberapa kali dirinya dilaporkan juga atas pencemaran nama baik dalam UU ITE. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Tapi tak membuatnya ciut, bahkan belakangan ini Rocky sering menyoroti Cawapres dari Prabowo Subianto yakni Gibran Rakabuming Raka yang salah sebut Asam Sulfat.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Ia juga dikenal paling lantang mengkritik Ketua MK Anwar Usman, yang juga adik ipar Presiden Jokowi, lantaran dinilai aneh, dan terkesan meloloskan Gibran terkait batasan usia capres-cawapres, pada Senin (16/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Rocky Gerung akui jatuh cinta berkali-kali

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sementara itu, Rocky Gerung menceritakan pengalamannya ketika masih aktif sebagai mahasiswa di Universitas Indonesia, dalam acara bincang santai bersama Alvin Adam.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Waktu SMA saya diam-diam aja biasa, kuliah kan FISIP UI rada-rada liberal dibanding sekarang, dulu selalu ada study night, nongkrong di kampus, musik sampai pagi tuh, yaudah itu pasti kehidupan (mahasiswa), buku, pesta, dan cinta, standar lah,” ujarnya dikutip dari Youtube Trijaya FM.

Berita Lainnya:
Kegagalan PKS hingga Faktor Ridwan Kamil, Rocky Gerung Baca Alasan Anies Dukung Pram-Rano

Kemudian, Alvin Adam menyinggung soal Rocky Gerung yang memiliki banyak haters, tetapi banyak dikagumi juga oleh fans wanita.

“Seharusnya itu hoaks, tetapi karena bukan ya saya nikmati aja,” ucap Rocky seraya tertawa.

“Banyak, mungkin karena sosmed ya jadi justru karena ada jarak jadi mereka punya imajinasi masing-masing, paling liar pun silakan,” ungkapnya.

“Banyak juga yang bilang bang Rocky punya banyak kisah cinta, dan cukup sering membuat orang patah hati,” tanya Alvin Adam, presenter kenamaan tanah air.

Merespon pertanyaan tersebut, Rocky mengaku lupa hal tersebut, yang penting dirinya jangan sampai dimusuhi.

“Jatuh cinta kan, ya namanya jatuh ya kayak orang jatuh dari gunung, jatuh kan berkali-kali, jatuh cinta juga berkali-kali,” ucapnya.

“Itu mah proses hidup, seru kan jadinya, dinamika hidup,” timpali Alvin Adam.

“Iya seharusnya begitu, supaya ada seleksi dan ada evaluasi,” ucap Rocky.

“Tapi belum menemukan? atau bagaimana sekarang?” tanya Alvin soal pasangan Rocky.

“Mungkin setelah tayangan ini,” ucap Rocky seloroh.

Tak sampai disitu, Rocky Gerung juga menerangkan maksud dari pernyataan kontroversialnya menyoal,’Pernikahan itu indah sebagai fiksi, tetapi buruk sebagai fakta,’.

Berita Lainnya:
Menkomdigi Beberkan Ciri-ciri Orang Kecanduan Judi Online

Ia mengaku saat itu baru saja selesai membaca statistik dunia terkait lebih banyak orang bercerai, angka perceraian makin lama makin tinggi dalam usia perkawinan di bawah 5 tahun.

“Jadi saya coba menyimpulkan, tapi kadangkala kebawa sebagai pikiran sendiri juga,” ucapnya.

Selain itu, Rocky Gerung juga pernah menyebutkan,’Perempuan itu indah sebagai fiksi, tetapi berbahaya sebagai fakta,’.

Rocky menerangkan bahwa jaman dulu ada pepatah di balik setiap kejahatan selalu ada perempuan, padahal sebetulnya itu tidak benar.

Di mana menurut Rocky bahwa yang merekayasa itu juga laki-laki.

“Atau perempuan itu the root of evil, akar segala bencana,” ucap Rocky.

Menyadari hal itu, Alvin Adam merespon bahwa semua ungkapan tentang perempuan itu semua berkonotasi negatif.

Lantas Rocky merespons dengan menjelaskan bahwa itu semua disebut dengan pikiran misoginis dalam Filsafat Feminisme.

“Pikiran yang membenci ketumbuhan dan sejarah perempuan, nah itu yang musti kita berantas, karena demokrasi tidak mungkin disebut demokrasi kalau separuh umat manusia direndahkan hanya karena gender,” ungkapnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya