NASIONAL
NASIONAL

BEM UIN Palembang Kecewa Praktik Politik Dinasti Hancurkan Semangat Reformasi

image_pdfimage_print

Politik-Dinasti-2700216742.webp” width=”640″/>BANDA ACEH  – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menolak keras praktik politik dinasti, yang diduga dilakukan Presiden Joko WIdodo (Jokowi). 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Semangat reformasi yang menginginkan Indonesia sebagai negara demokrasi, tak berjalan mulus.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Tentunya sangat disayangkan oleh kawan kawan BEM UIN adalah Indonesia yang disebut negara demokrasi dan negara hukum ini malah diciderai oleh kepala negaranya sendiri yaitu presiden Jokowi,” kata Ketua BEM UIN Palembang Yoga Prasetyo dalam keterangannya, Selasa (19/12).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Ia mengira, pada awalnya Presiden Jokowi dianggap merupakan sosok pemimpin yang mampu bersentuhan langsung dengan rakyat. Namun, belakangan justru diam-diam mempersiapkan keluarganya untuk berkuasa dengan cara menciderai proses hukum dan demokrasi.

Berita Lainnya:
Resmi! Erick Thohir Copot Dirut Garuda, Irfan Setiaputra Lontarkan Kata-kata Perpisahan
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

 

Sebab, pasca ditetapkannya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90 yang dinyatakan oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terbukti adanya pelanggaran kode etik berat. 

BEM UIN pun menggelar aksi mimbar bebas di simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan untuk menentang dan mengecam putusan MK Nomor 90 tersebut.

 

“BEM UIN menentang dan mengecam putusan MK 90 dan menuntut agar putusan tersebut direvisi karena cacat administratif dan tidak sesuai dengan aturan yang ada apalagi ketua MK adalah paman Gibran itu sendiri,” tegas Yoga.

 

 

BEM UIN Palembang juga dengan tegas mengecam upaya presiden Jokowi untuk melanggengkan kekuasaan. Karena akan merusak tatanan demokrasi di Indonesia.

Berita Lainnya:
IDI Kabupaten Kebumen: Bersama Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Berkualitas

 

“Proses demokrasi yang ada di negara ini sudah dihancurkan oleh kepala negara itu sendiri, dan dampaknya sangat besar. Mahasiswa dan rakyat sudah tidak percaya lagi terhadap demokrasi yang ada di negara ini,” tegasnya.

 

BEM UIN Palembang juga menyesalkan sikap penguasa yang tidak netral dan sangat terlihat berat sebelah dengan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden, pada ilpres 2024 mendatang.

 

“Sudah menjadi rahasia umum, ini bukan lagi indikasi tapi ini sudah real bahwa Jokowi sudah menciderai dan mengotak atik demokrasi dan negara ini dengan ikut terlibat di Pemilu 2024, semua orang sudah tahu kok,” pungkasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya