NASIONAL
NASIONAL

PDIP Banyak Dizalimi, Ribka Tjiptaning Minta Kader 'Banteng' Melawan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning meminta kepada semua kader partai Banteng untuk melawan kecurangan dan intimidasi yang dilakukan sejumlah oknum jelang Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Ribka membeberkan kecurangan dan bentuk intimidasi yang dirasakan PDIP terjadi di wilayah Jawa Timur dan Tangerang.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Para caleg-caleg provinsi di Jawa Timur, tanya Mbak Yayuk (Ketua DPP Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak PDIP Sri Rahayu), sudah didatengi para polisi ya,” kata Ribka saat mengisi dialog diskusi publik, dengan tema ‘Perempuan Jaga Demokrasi: Ibu (kembali) Bersuara Tegakkan Demokrasi’ di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sementara kecurangan di Tangerang yaitu dalam bentuk penurunan baliho milik PDIP oleh aparat kepolisian.

Berita Lainnya:
Prabowo Berwenang Anulir Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Di daerah Tangerang, anak saya kebetulan caleg. Masak disuruh turunin baliho PDI Perjuangan aja, partai lain tidak. Saya bilang pasang lagi kalau perlu saya tangani polisi itu,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Ribka menegaskan bahwa para kader banteng harus siap melawan dengan segala bentuk intimidasi dari oknum aparat. Bahkan Ribka mengaku akan turun tangan memimpin perlawanan terhadap intimidasi ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Gue yang tanganin di situ langsung. Saya tunggu dipasang, kalau lu enggak pasang lagi lu ribut ama gua,” ujar Ribka yang disambut riuh tepuk tangan kader.

Ribka mengatakan bahwa demokrasi yang berjalan saat ini merupakan hasil perjuangan para pendahulu.

Ribka pun mengenang sejumlah peristiwa besar akan lahirnya demokrasi Indonesia, salah satunya peristiwa 27 Juli 1996 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kudatuli.

Berita Lainnya:
Viral, Pengakuan Nisya Ahmad Grogi dan Keringet Dingin Usai Speech di Sidang Perdana DPRD

Sebagai informasi, peristiwa tersebut merupakan momen penting terbentuknya PDIP yang menjadi simbol perlawanan terhadap rezim Orde Baru.

“Gara-gara 27 Juli, 27 Juli itu cikal bakal demokrasi,” ujar Ribka.

Menurut Ribka, jika Kudatuli tak terjadi, maka tidak akan ada Reformasi dan demokrasi tak seperti yang dirasakan sekarang ini.

Dengan kata lain, maka kekuasaan tertinggi seperti presiden hanya akan berkutat pada lingkaran kolega penguasa, bukan rakyat.

“Kalau ga ada Reformasi ga ada anak buruh jadi Bupati, anak petani jadi gubernur, Tukang kayu jadi presiden yaitu Jokowi,” tukas Ribka.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya