Mujahid 212: Jokowi Anggap Enteng Peristiwa Kecurangan Pemilu
NASIONAL
NASIONAL

Mujahid 212: Jokowi Anggap Enteng Peristiwa Kecurangan Pemilu

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Indikasi adanya kecurangan Pemilu 2024 dianggap mulai terbukti dengan adanya distribusi surat suara di Taipei lebih cepat.

ADVERTISMENTS

Apalagi, distribusi lebih cepat itu dilandasi dengan alasan yang tidak masuk akal seperti yang disampaikan Presiden Joko WIdodo.

Hal itu disampaikan pengamat hukum dan Politik Mujahid 212, Damai Hari Lubis menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei mendistribusikan lebih cepat surat suara Pemilu 2024 karena khawatir kantor pos tutup di momen libur tahun baru.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

“Bagaimana negara lainnya? Apakah sudah dikirim juga? Mana bukti pengiriman KPU RI ke negara selain Taiwan, untuk itu segera klarifikasi dengan menunjukan bukti pengirimannya kepada publik,” kata Damai kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/12).

Berita Lainnya:
Febri Diansyah Diperiksa KPK Buntut Pernah Ikut Ekspose Kasus Harun Masiku, PDIP: Upaya Kotor

Damai menilai, Presiden Jokowi tega membohongi dan membodohi rakyatnya sendiri. Mengingat kata Damai, yang merayakan tahun baru bukan hanya di Taiwan, tetapi juga semua negara.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

“Maka statement Jokowi tentang kertas pemilu dikirim ke Taiwan sengaja didahulukan karena ada kekhawatiran kantor pos tutup libur tahun baru, ini ucapan yang ngasal, asal jeplak, nggak pantas dikeluarkan oleh mulut yang berpredikat sebagai Presiden RI,” tegas Damai.

Pernyataan tersebut, lanjut dia, merupakan cerminan seseorang yang sudah “terbiasa” berbohong. Sehingga, indikasi adanya kecurangan pada Pemilu 2024 terbukti menimbulkan gejolak dan keresahan di tengah masyarakat.

Berita Lainnya:
Respons Tuntutan untuk Makzulkan Gibran, Surya Paloh: Nggak Ada Skandal

“Terhadap statement Jokowi ini, apakah Jokowi tidak bisa memberikan jawaban yang cerdas dan masuk akal? Jokowi sebagai presiden tidak pantas ‘over’ atau lebay, yang sepertinya anggap enteng peristiwa kejahatan (kecurangan) pemilu ini,” terang Damai.

“Secara hukum ketatanegaraan selaku presiden, segala yang keluar dari mulut presiden secara substantif, merupakan perbuatan hukum,” pungkasnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengungkapkan kekhawatiran perihal tutupnya kantor pos di Taipei itu usai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional (Rakornas) Komisi Pemilihan Umum (KPU) se-Indonesia di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu (30/12).

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS