BANDA ACEH – Industri ritel waralaba mengalami perkembangan pesat di Indonesia sejak dua dekade terakhir. Sejumlah nama bermunculan seperti Indomaret dan Alfamart dan sukses menguasai pasar.Saat ini, Indomaret dan Alfamart telah berhasil merajai segmen minimarket di Indonesia. Meski lokasinya berdekatan, namun Indomaret dan Alfamart lahir dengan induk yang berbeda.
Meskipun banyak menguntungkan masyarakat karena mempermudah untuk berbelanja, kahadiran Indomaret dan Alfamart disebut-sebut banyak merugikan dan melemahkan para pedagang dan pengecer tradisional di setiap daerah.
Kendati Indomaret dan Alfamart sudah banyak menguasai berbagai daerah di Indonesia, namun faktanya mereka tidak berkutik berada di kota Padang.
“Sampai saat ini, Indomaret dan Alfamart tidak pernah ada di kota Padang,” bunyi narator video di kanal Youtube Kaba Rantau Official, dikutip Hops.ID pada Minggu 7 Januari 2024.
Terungkap, kenapa Indomaret dan Alfamart tidak ada di kota Padang karena kedua minimarket ini terhalang peraturan daerah di Sumatera Barat no 3 tahun 2016 tentang penggunaan dan pemberdayaan pasar rakyat.
“Tanpa Indomaret dan Alfamart, pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah atau UMKM di kota Padang bergeliat. Menurut dinas setempat pelaku UMKM berjumlah 11.787 orang pada 2021. Pada 2022 jumlahnya meningkatnya menjadi 41.787 orang, mayorita bergerak di bidang ritel dan kuliner,” ujarnya.
Seperti kota pada umumnya, perekonomian di kota Padang juga digerakkan oleh sektor perdagangan. Dilihat dari sarananya tren positif terjadi dalam kurun waktu 6 tahun terakhir.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warung di kota Padang bertambah 200 unit. Yakni dari 1.108 unit pada 2016 menjadi 1.308 unit pada tahun 2022.
“Pertumbuhan juga dialami oleh perusahaan perdagangan. Pada 2016 totalnya berjumlah 46.715 unit yaitu terdiri dari usaha mikro 1.319 unit, usaha kecil 30.121 unit, usaha menengah 12.873 unit, dan usaha besar 2.042 unit,” ujarnya.
6 tahun kemudian, angkanya bertambah signifikan pada tahun 2022 total bertambah menjadi 50.991 unit. Terdiri atas usaha mikro 1.218 unit, usaha kecil 33.135 unit, usaha menengah 13.492 unit dan usaha besar 2.247 unit.
Tanpa kehadiran Indomaret dan Alfamart di kota Padang membuat ritel lokal di kota Padang tumbuh subur. Di Padang pengusaha ritel bisa tumbuh subur menggunakan merk minimarket atau supermarket sendiri.
“Jumlah yang menjamur menciptakan persaingan bisnis antara pengusaha lokal. Kondisi ini akan menguntungkan konsumen dalam segi harga. Tanpa Indomaret dan Alfamart, usaha ritel lokal lebih leluasa dalam mengembangkan usaha mereka tanpa khawatir. Namun di sisi lain, ketidakhiran 2 waralaba tersebut membuat persaingan tidak begitu cair, sehingga tidak banyak inovasi yang terjadi,” pungkasnya.