Jokowi cuma Pikirkan Ambisi Politik, Bukan Utang Negara

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Presiden Joko WIdodo tidak memikirkan masalah utang negara maupun konflik rasial di daerah serta perselisihan agama yang bisa memantik konflik pada 14 Februari nanti.

ADVERTISEMENTS
ad39

Namun mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedang disibukkan untuk mengatur strategi pasca lenger sebagai Presiden RI pada Oktober 2024 mendatang. Sebab Jokowi berambisi mengendalikan eksekutif dan legislatif.

ADVERTISEMENTS

Demikian pandangan Pengamat Politik Rocky Gerung dalam akun Youtubenya yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/1).

ADVERTISEMENTS

Atas dasar itu, menurut Rocky, Jokowi akan menaruh anak-anaknya sebagai pion di eksekutif dan legislatif.

ADVERTISEMENTS

“Gibran (Rakabuming Raka) berkuasa di eksekutif, tapi Kaesang (Pangarep) jadi Ketua DPR misalnya. Kan gila perencanaan politik (seperti) ini. Cuma orang yang punya ambisi yang tak terkendali mampu berpikir semacam itu,” kata Rocky.

ADVERTISEMENTS

Rocky mengatakan, rakyat Indonesia bisa mengintip jalan pikiran Jokowi dengan melihat bagaimana presiden dua periode itu mengatur sistem pemerintahan ke depan.

ADVERTISEMENTS

“Gak apa-apa Gibran jadi wakil presiden dan dalam waktu tidak terlalu lama, karena kecelakaan politik bisa jadi presiden. Untuk  itu maka harus disiapkan rambu-rambu politik di DPR,” kata Rocky.

“Jadi bayangkan, misalnya cara berpikir Jokowi karena setiap hari itu yang dia pikirkan, dia enggak pikirkan utang, dia enggak pikirin ketegangan rasial yang tumbuh lagi di daerah-daerah, perselisihan agama yang potensial di Sulut dalam 14 Februari. Ini betul Jokowi hanya memikirkan partainya,” tutupnya

Exit mobile version