UPDATE

NASIONAL
NASIONAL

Tanggapi Fenomena Salah Input, Rocky Gerung: PSI Kebanyakan Duit atau Salah Bagi-bagi?

BANDA ACEH – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi bahan olokan warganet dengan memplesetkan sebagai partai salah input.

Hal itu berkaitan dengan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) Partai PSI kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tercantum pengeluaran kampanye sebesar Rp180.000.

Jumlah penerimaan dana kampanye PSI ini menempatkan partai Politik dengan LADK yang minim di antara 18 partai lain yang ikut di Pemilu 2024. Ternyata Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menyatakan bahwa pihak telah melakukan kesalahan dalam penginputan data.

“Salah input, nanti dibenerin. Nanti bendahara umum akan menginfokan,” ungkap Kaesang Pangarep kepada media, Jumat (12/1).

Berita Lainnya:
DLH Bangko: Upaya Menuju Pengelolaan Lingkungan Perkotaan yang Berkelanjutan

Terkait itu, Pengamat Politik sekaligus aktivis senior Rocky Gerung menanggapi dengan kelakarnya.

Hal itu disampaikan Rocky saat diwawancara dengan jurnalis senior Harsubeno Arief dalam kanal Youtube Rocky Gerung Official yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/1).

“Kita mulai menduga bahwa PSI ini kebanyakan duit, atau salah bagi-bagi sehingga inputnya harus dinyatakan keliru begitu. Kan tiba-tiba kita satu Indonesia disulap jadi PSI,” seloroh Rocky.

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

“Padahal kita tahu, calon-calon (anggota legislatif) PSI ini kan yang profesional dan gajinya berapa, lalu orang bertanya berapa investasinya,” tambah dia.

Sebelumnya, Harsubeno mempertanyakan fenomena salah input itu menjadi trending topic di media sosial X. Secara kebetulan singkatannya sama menjadi partai salah input.

Berita Lainnya:
Mantan BIN: Bagaimana Mau Reformasi Polri, Ada Petinggi Jadi Anggota Komisi

Rocky kemudian menimpali bahwa dalam kunjungannya ke beberapa daerah dia menanyakan kepada masyarakat apakah mengetahui PSI.

“Kalian tahu gak PSI, iya saya tahu (menirukan jawaban masyarakat yang ditanya). Kita juga heran, enggak ada kadernya di kampung itu tapi ada baliho macem-macem satu kampung itu. Tetapi politik itu tidak apa yang ada di baliho itu, bagi mereka tanpa serangan fajar, amplop, ngapain (balihonya) di mana-mana, tapi enggak ada kadernya,” pungkas Rocky.

Reaksi

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.