Pemerintah yang Berencana Impor 2 Juta Ton Beras, Ada Kesan Berburu Rente untuk Pembiayaan Politik

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ketua DPP Partai NasDem Bidang Lingkungan Hidup Lusyani Suwandi merespons, rencana Indonesia yang akan mengimpor 2 juta ton beras dari Vietnam dan Thailand. 

ADVERTISEMENTS
ad39

Lusyani mengungkapkan, dirinya memang sudah memperkirakan akan ada impor beras ditahun 2024 ini dengan alasan elnino 2023.

ADVERTISEMENTS

 

“Ini melambangkan kegagalan pemerintah dalam program swasembada pangan, karena beberapa tahun terakhir ini impor beras terus meningkat,” kata Lusyani kepada wartawan, Jumat (19/1). 

ADVERTISEMENTS

 

Dia melanjutkan, kalau pun Indonesia harus mengimpor beras, menurutnya tidak harus dalam jumlah sebesar itu. Lusyani pun mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa sepanjang Januari hingga Desember 2023 Indonesia sudah mengimpor 3,06 ton beras.

ADVERTISEMENTS

 

“Jadi kalaupun harus impor sekarang, saya kira tidak 2 juta ton, karena ini bulan Politik, akan terkesan mencari rente buat pembiayaan kampanye,” ujarnya. 

ADVERTISEMENTS

 

Lusyani juga menegaskan, program swasembada pangan harus benar-benar menjadi prioritas pemerintah. “Karena kita tahu lahan negara kita besar dan banyak jumlah petaninya,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS

 

Sebagaimana diketahui, Indonesia berencana mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand. mpor ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP). 

 

Sebab berdasarkan data Kerangka Sample Area Badan Pusat Statistik, produksi beras nasional pada Januari dan Februari 2024 tercatat kurang dari kebutuhan masyarakat.

Untuk menutupi kekurangan tersebut, pemerintah telah memutuskan kuota impor sebanyak 2 juta ton.

Exit mobile version