NASIONAL
NASIONAL

JK Dapat Intimidasi, Bisnisnya Diganggu Gegara Dukung Anies

image_pdfimage_print

Wakil Presiden ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengklaim mendapat intimidasi dan gangguan terhadap bisnisnya usai mendukung pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin (AMIN) di Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

JK mengungkap hal tersebut dalam acara Podcast Political Show CNN Indonesia yang disiarkan Selasa, (23/1). Dia bahkan mengklaim tak sekadar mendapat intimidasi dan gangguan terkait bisnisnya usai mendukung AMIN.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Lebih dari itu (intimidasi dan gangguan terhadap bisnis usai mendukung AMIN),” kata JK menjawab pertanyaan soal apakah mendapat intimidasi gangguan bisnis karena mendukung AMIN.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

JK enggan mengungkap bentuk-bentuk intimidasi dan gangguan bisnis yang ia terima usai mendukung AMIN di Pilpres 2024.

Berita Lainnya:
Fraksi PKS Dukung Visi Swasembada Pangan dan Energi Prabowo
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ia mengaku tak ingin masyarakat tahu kesulitan yang dialami dirinya. JK menganggapnya sebagai risiko atas pilihan Politik yang diambil.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Ndak usah, lah, saya sampaikan di sini. Sudah, lah, tak usah saya sampaikan. Saya tidak ingin masyarakat mengetahui kesulitan saya. Itu risiko dari saya,” jelas dia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

JK juga mengklaim saat ini para pejabat negara dan menteri di kabinet Presiden Joko WIdodo (Jokowi) takut untuk bertemu dirinya.

“Sekarang orang takut ketemu saya,” ujar dia.

Berita Lainnya:
Pernah Dibangga-banggakan Jokowi, Kereta Tanpa Rel di IKN Bakal Dikembalikan ke China

JK enggan menduga alasan dibalik para pejabat negara itu takut untuk bertemu dirinya. Namun, jika itu imbas keputusan politik mendukung AMIN, JK menyebutnya sebagai fenomena demokrasi tak lagi dihargai.

“Enggak tahu juga. Mungkin karena saya tidak satu grup dengan presidennya, ya, menterinya takut ketemu. Saya, sih, biasa biasa saja tapi teman-teman pejabat takut lah. Mau berfoto pun takut,” ujar dia.

“Itu berarti tidak menghargai demokrasi kan, orang kita sendiri apalagi pemimpin harus menghargai pilihan rakyatnya. Harus menghargai,” sambungnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya