AMERIKAINTERNASIONAL

Menlu Retno Walk Out saat Dubes Israel Pidato di Forum DK PBB

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Forum Debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang diadakan di Markas Besar PBB di New York, AS, pada Selasa (23/1), menyisakan pemandangan yang menarik.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang hadir sebagai partisipan dalam debat tersebut tiba-tiba melakukan walk out, tepat saat Duta Besar Israel, Gilad Ergan, menyampaikan pidatonya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, Menlu Retno tampak menggunakan baju berwarna hitam dengan motif garis putih, berjalan keluar ruangan debat bersama para staf.

Berita Lainnya:
Kunjungan Kenegaraan Pertama, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Beijing China
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Gilad Ergan berbicara di forum yang pada intinya menuding Hamas dan Jihad Islam telah mengancam keamanan nasional.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Namun, kekuatan teror ini hanyalah gejala belaka, sebuah gejala untuk ancaman keamanan yang sesungguhnya di wilayah tersebut dan sekitarnya,” ucap Gilad.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Itu adalah debat ke-3 yang telah diselenggarakan DK PBB sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023 lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Saat memperoleh kesempatan bicara, Menlu Retno menyampaikan komitmen teguh Indonesia untuk membela kemerdekaan Palestina.

Berita Lainnya:
Saudi-Iran Kian Mesra, Israel Terancam?

“Indonesia tak akan berhenti hingga kita melihat kembalinya keadilan dan martabat rakyat Palestina,” ujarnya.

Menlu juga mengajukan tiga tuntutan dalam debat terbuka DK PBB yaitu gencatan senjata permanen sesegera mungkin, penghentian pasokan senjata ke Israel, dan diterimanya Palestina sebagai anggota penuh PBB.

“Ini penting agar dapat segera dimulai proses yg adil dan seimbang untuk mewujudkan solusi dua negara serta mencegah kekejaman lebih lanjut oleh Israel,” tegasnya di markas PBB


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya