NASIONAL
NASIONAL

Sejumlah Pakar Dorong DPR Investigasi Keterlibatan Presiden di Pilpres 2024

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pernyataan terbuka Presiden Joko WIdodo soal kampanye dan keberpihakan dalam pemilu wajib diusut DPR RI selaku wakil rakyat.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Constitutional and Administrative Law Society (CALS) sebagai wadah pegiat hukum dan tata negara menilai, DPR RI tidak bisa tinggal diam dalam merespons pernyataan Kepala Negara

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Ajukan hak interpelasi dan hak angket untuk menginvestigasi keterlibatan presiden dan penggunaan kekuasaan presiden dalam pemenangan salah satu kandidat pada Pemilu 2024,” tegas pernyataan CALS yang di dalamnya ada sejumlah pakar hukum seperti Yance Arizona, Beni Kurnia Illahi, dan Bivitri Susanti, Kamis (25/1).

Berita Lainnya:
Sosok Adik Kandung Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Ternyata Jenderal Bintang 2 TNI Eks Petinggi BIN
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sebagai seorang kepala negara, Jokowi harusnya membiarkan semua berproses sesuai aturan main yang ada tanpa perlu membuat pernyataan membenarkan pelanggar etik dan hukum.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Untuk itu, kami mendesak Jokowi mencabut pernyataannya tentang kebolehan berkampanye dan memperhatikan kepatutan semua tindakan dan ucapannya dalam kapasitas sebagai presiden,” sambung CALS.

Berita Lainnya:
Supir Taksi Online Korban Pemukulan Anggota Polda Maluku Diperiksa Polisi
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Selain itu, CALS juga mendesak Bawaslu menjalankan tugas dengan baik, menelaah dan memperjelas indikasi kecurangan yang bersifat TSM untuk mengantisipasi sengketa pemilu dan sengketa hasil pemilihan umum.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Seluruh penyelenggara negara jangan berlindung di balik pasal-pasal dan mengesampingkan etik. Mundur dari jabatan jauh lebih etis (jika ingin berpolitik),” tandas pernyataan CALS. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya