BANDA ACEH -Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD merespons kabar dirinya dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) oleh Advokat Pengawas Pemilu (Awaslu) atas dugaan penghinaan, terhadap cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka.
Mahfud menegaskan, dirinya tidak peduli atas laporan yang dituduhkan terkait dugaan penghinaan terhadap Gibran.
“Saya nggak peduli di laporkan, saya tidak tahu laporannya dan saya tidak ingin tahu,” kata Mahfud saat acara Tabrak Prof di Lampung, Kamis (26/1) malam.
Mahfud menyatakan banyak yang melaporkan dirinya. Namun, ia menegaskan tak ingin mengetahui isi laporan tersebut.
“Sudah banyak yang melaporkan, tapi saya tidak ingin tahu dan semuanya mental. Yang ini pun saya tidak ingin tahu apa yang dilaporkan. Silahkan lapor ke Bawaslu,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Mahfud MD dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan penghinaan terhadap cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka. Pelaporan itu dilakukan oleh Ketua Awaslu Muhammad Mua’limin, karena diduga menghina Gibran saat Debat cawapres, pada Minggu, (21/1).
Saat debat, Mahfud sempat menyebut pertanyaan yang disampaikan Gibran receh dan tidak perlu dijawab. Dalam pelaporan ini, Mualimin menyertakan dua saksi dan bukti rekaman debat cawapres.
Gibran dan Mahfud saling berbalas gimik ketika keduanya adu sanggah soal greenflation saat debat kedua cawapres. Gibran sempat menyanggah Mahfud, karena pertanyaannya dinilai tidak dijawab.
Bahkan, putra Presiden Joko WIdodo (Jokowi) itu menunjukkan gestur celingukan sambil menyebut sedang mencari jawaban Mahfud.
“Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? kok gak ketemu jawabannya,” cetus Gibran.
Kemudian, Mahfud pun membalas dengan seolah celingukan mencari jawaban Gibran Rakabuming.
“Saya juga ingin mencari tuh, jawabannya ngawur juga tuh. Gila nih, ngarang-ngarang ndak karuan, mengkait-kaitkan dengan sesuatu yang tidak ada, gitu ya,” ucap Mahfud.
Debat malam itu mempertemukan tiga kandidat cawapres, yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Debat itu mengusung tema pembangunan berkelanjutan, lingkungan hidup, energi dan sumberdaya alam, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.