BANDA ACEH – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bakal menambah sektor baru dalam skema Government to Government (G to G) untuk penempatan Pekerja Migran Indonesia di Korea Selatan (Korsel).Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika, Lasro Simbolon mengatakan, sektor baru tersebut yaitu industri galangan kapal atau pembuatan kapal.
“Sekarang kita akan buka sektor sivbiling. Itu industri pembuatan kapal di Korea,” kata Lasro usai melepas 259 PMI ke Korsel dan pembekalan terhadap 53 calon PMI di Hotel El Royal, Jakarta, Senin (29/1/2024).
Lasro mengimbau kepada seluruh putra putri bangsa Indonesia untuk menyiapkan diri jika berminat untuk menjadi PMI bekerja di industri galangan kapal di Korsel. Untuk saat ini, lanjutnya, para PMI paling banyak bekerja sektor manufaktur dan fishing.
Kendati begitu, Lasro tidak menjelaskan secara detail apa saja persyaratan untuk bekerja di industri pembuatan kapal tersebut dan berapa gaji yang dibayar perbulannya. Dai juga tak menyebut secara detil berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.
“Kepada anak-anak bangsa sipakan diri, latih skill karena sekarang kita akan menambah sektor galangan kapal,” ucapnya.
Lebih jauh, Lasro menyebut penempatan PMI ke Korsel selama tiga tahun terakhir kepimpinan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani makin meningkat secara signifikan.
Dia mengatakan, ada ribuan pahlawan devisa setiap tahunnya diberangkatkan ke Korsel dan beberapa negara yang menjalin kerjasama dalam penempatan PMI.
Baca Juga: Unjuk Rasa di Polda Sumut Kasus Suap PPPK 2023, Formana Minta Kapoldasu Tangkap Bupati dan Ketua DPRD Madina
“Banyangkan sebulum Pak Benny memimpin BP2MI itu pencapaian setiap tahun yang diberangkatkan hanya angka dari 6 sampai 7 ribu, tapi semenjak Pak Benny sampai tembus 12 sampai 13 ribu setiap tahun untuk sektor manufaktur dan fishing,” bebernya.
Selain itu, Lasro juga menyebut sudah banyak capaian BP2MI yang dirasakan PMI, semenjak dinahkodai Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu.