– Capres 01 Anies Baswedan mengatakan bahwa kampanye perubahannya selalu mengalami rintangan. Dimulai dari sulitnya mendapatkan izin menggelar acara ‘Desak Anies’ hingga para operator bus yang mendadak membatalkan sewa menjelang kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS).
“Itulah gelombang perubahan yang sedang terjadi di republik ini, mau dipotong dengan cara izin lapangan dibatalkan, dipotong dengan cara izin gedung dibatalkan, dipotong dengan cara bus dilarang. Itu semua tidak akan menghentikan semangat orang untuk bergerak demi perubahan,” kata Anies di Brebes, Jawa Tengah, Selasa (30/1).
Menurutnya, pembatasan hingga diskriminasi yang diterimanya selama kampanye tidak akan menghentikan langkahnya. Sebab Anies yakin ia bergerak bersama masyarakat yang ingin perubahan itu benar-benar diwujudkan.
“Karena yang mereka inginkan itu adalah indonesia yang lebih adil pemerintahan yang memberantas korupsi pemerintahan yang tidak menghabiskan tenaganya untuk mengurus keluarga tapi untuk ngurus rakyat,” kata Anies.
“Itu adalah energi yang harus hari ini ada dan itu saya yakin tidak terbendung, karena rakyat ingin negara dikembalikan menjadi negara yang pengurusnya memikiri rakyat,” tutur Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
Menurutnya, kepemimpinan saat ini tidak berpihak pada rakyat. Ia mengambil contoh alokasi bansos untuk 3 bulan yang tiba-tiba dicairkan serempak menjelang hari pemilihan.
“Bansos diberikan bukan sesuai dengan tanggal kebutuhan rakyat tapi sesuai tanggal jadwal pemilu. Loh bansos itu kan untuk memenuhi kebutuhan rakyat bukan untuk soal pemilu,” pungkasnya.