NASIONAL
NASIONAL

Ramalan Prabu Jayabaya Terasa Nyata di Era Kini, Dr. Purwadi: Siapa Berbuat Salah akan Lengser

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Prabu Jayabaya terkenal dengan ramalannya yang telah menjadi legenda, terutama mengenai empat zaman yang akan terjadi. Keempat zaman tersebut, yakni Kartoyugo, Partoyugo, Kaliyugo, dan Kalisengsoro.Hal tersebut menarik perhatian Dr. Purwadi, Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara (Lokantara) untuk membedah ramalan tersebut. Dari keempat zaman tersebut, Zaman Kalisengsoro diartikan sebagai gambaran kondisi masa kini, terutama dengan merebaknya Virus Corona secara global.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Purwadi menyatakan, bahwa pada Zaman Kalisengsoro, muncul banyak berita hoaks yang tersebar, dan orang-orang cenderung berbohong melalui media sosial.

Berita Lainnya:
Andi Mallarangeng Cium Ada Politik Kotor di Pilkada Sulut, Begini Katanya...
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Pada zaman Kalisengoro, banyak sekali berita hoaks berseliweran. Orang berbohong dengan media sosial,” ucap Purwadi.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Informasi dan teknologi jadi alat tipu-tipu. Handphone, internet, email, radio, televisi digunakan untuk saling serang. Ujung ujungnya banyak korban,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Purwadi juga menyoroti bahwa pada Zaman Kalisengsoro, terutama saat terjadi bencana global seperti wabah penyakit menular, informasi sering dimanipulasi untuk menciptakan kegaduhan dan kisruh. Ketika masyarakat panik, para penipu akan mencari keuntungan, menjadi pembohong yang memanfaatkan situasi sulit.

Berita Lainnya:
Menteri PPMI Sebut Anggaran Perlindungan PMI Terlalu Minim
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dalam konteks ini, Purwadi mengambil ajaran bijaksana dari Prabu Joyoboyo, “Sing bener ketenger, sing salah seleh (Siapa berbuat benar akan terbukti; siapa berbuat salah akan lengser. Becik ketitik, olo ketoro (yang baik terlihat, yang buruk tampak). Sopo kang mbibiti olo, wahyune bakal sirno (yang menanam keburukan, kebahagiannya akan sirna).”

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Purwadi menekankan bahwa ajaran ini menjadi pengingat agar kita senantiasa ingat dan waspada menghadapi situasi yang kompleks dan selalu berubah, khususnya di era saat ini.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya