NASIONAL
NASIONAL

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Demo Pemakzulan Jokowi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Intimidasi mahasiswa bermula saat sejumlah pengurus badan eksekutif mahasiswa dari berbagai kampus rapat membahas persiapan unjuk rasa pada pukul 19.00 WIB, di kawasan dekat Universitas Trilogi, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu malam, 3 Februari 2024. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Trisakti Lamdahur Pamungkas mengatakan, hampir satu jam lebih diskusi berjalan, muncul orang tak dikenal.”Teman-teman Trilogi melihat beberapa oknum, yang sebenarnya secara background ini bukan mahasiswa. Ini udah bergaya kayak preman,” kata Lamdahur kepada TEMPO melalui sambungan telepon, Ahad, 4 Februari 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kesimpulan orang yang mendatangi tempat diskusi di Balai Warga itu berciri preman yakni, dari sosok tubuhnya yang besar dengan perawakan lebih tua dari mahasiswa yang sedang rapat. “Gayanya, gaya intel banget. Pakai masker, topi, kupluk, terus jaket,” tutur dia.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Mahasiswa yang terkejut melihat kedatangan sejumlah pria bertubuh besar itu lantas melontarkan pertanyaan. Menjawab para mahasiswa, pria yang menurut Lamdahur sekitar 15 orang itu menjawab mereka mahasiswa. “Dia pertama ngaku-ngaku mahasiswa. Ketika ditanya kartu tanda mahasiswa, tidak ada,” ucap dia.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Setelah mengetahui sejumlah pria itu bukan mahasiswa, Lamdahur dan peserta rapat lainnya mulai mengawasi supaya diskusi itu masih bisa berlanjut. Mereka pun menutup pintu pagar Balai Warga, yang menjadi tempat konsolidasi. Namun para preman bersikeras masuk ke arena rapat.

Berita Lainnya:
Nasdem Pelototi Program Pangan Dari Luar Kabinet
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Mahasiswa tak mengizinkan para pria itu masuk. Desakan membuat mahasiswa di forum itu merasa semakin aneh. Menurut mahasiswa Trisakti itu, mereka semakin khawatir karena para pria itu bertindak sewenang-wenang. Ada yang merekam gambar mahasiswa di Balai Warga itu. “Terus mereka intimidasi,” ujar Lamdahur.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sejurus kemudian, Lamdahur bercerita, sejumlah mahasiswa Universitas Trilogi memutuskan mengawasi para preman yang mau merangsek masuk dan melancarkan intimidasi. Para preman itu juga berusaha membubarkan rapat tersebut. Hingga seorang di antara mereka melakukan kekerasan fisik dengan menjitak kepala mahasiswa Universitas Trilogi. “Si pelaku ini menjitak kepala si korban,” tutur dia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Setelah desakan preman memuncak, para mahasiswa di forum rapat keluar menemui para preman itu.  Lamdahur bercerita, saat dihampiri para pria berbadan tegap sempat beralasan mereka punya saudara yang juga mahasiswa mengikuti rapat itu. Rapat konsolidasi ini melibatkan 31 organ mahasiswa, yang diwakili BEM serta sejumlah organisasi masyarakat.

Dia mengatakan preman itu menyebut salah satu nama di antara mahasiswa itu. “Pada saat kami tanya si A, dia mengaku enggak mengenal itu siapa. Ya, berarti makin memperkuat bahwa ini intimidasi,” tutur dia. Mereka bergeser dari pusat Balai Warga dan bernegosiasi kembali dengan orang tak dikenal itu tak jauh dari lokasi rapat.

Berita Lainnya:
Bahlil Lahadalia Tak Beradab ke Prabowo

“Sampai pada momentumnya oknum ini mulai mengintervensi berlebihan dengan mengancam bahwa ruang konsolidasi kami bakal diserang,” tutur Lamdahur, mengingat omongan preman berbadan tegap. Mahasiswa malam itu sempat bertanya apa alasan mereka akan diserang.

Namun para pendatang tak dikenal itu berkilah. “Karena mau diserang makanya kami memberitahu,” tutur Lamdahur, menirukan ucapan intimidasi para preman ini. Kepada preman itu, mahasiswa menyampaikan informasi yang memberitahu mereka akan diserang itu cara memberikan rasa aman kepada mahasiswa.

Sebab itu, Lamdahur menuturkan, mahasiswa malam itu sempat meminta supaya mereka tak mengusik rapat tersebut. “Alah, kami tahu kalian mau berdemonstrasi, kan? Kalau kalian mau berunjuk rasa maka akan berhadapan dengan kami,” kata dia, menirukan ucapan para preman, kemarin malam.

Salah satu terduga preman yang mengintimidasi mahasiswa ketika diskusi dan persiapan demo pemakzulan Jokowi di Universitas Trilogi Jakarta. TEMPO/Istimewa

Ketua BEM Universitas Islam Jakarta Rahmatul Fajri, mengatakan mengenal di beberapa di antara mereka. Orang-orang itu bekas mahasiswa yang kerap berdemonstrasi. Namun beberapa orang lainnya berpostur tubuh besar dengan nada intimidasi. Menurut Rahmatul, para preman itu melarang mahasiswa berkonsolidasi dan berunjuk rasa.

1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya