NASIONAL
NASIONAL

Setelah 5x Nonton Debat, Sutradara Angga Dwimas Sasongko Mantap Dukung AMIN: Saatnya Perubahan…

BANDA ACEH – Sutradara film, Angga Dwimas Sasongko menunjukkan dukungannya untuk calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan. Setelah melewati berbagai pertimbangan, Angga akhirnya terbuka dengan pilihannya pada Pilpres 2024.Lewat Instagram pribadinya pada Selasa, 6 Februari 2024, sutradara film 13 Bom di Jakarta itu memutuskan untuk mendeklarasikan dukungannya kepada AMIN karena mengusung gagasan perubahan yang juga sejalan dengannya. Bos rumah produksi Visinema Pictures ini mengunggah video pidato Anies yang menggunakan isyarat pada Final Debat Capres, dua hari lalu. “Waktunya perubahan,” gestur Anies dengan bahasa isyarat. 

“Menjadi Indonesia. Setelah 5x nonton debat dan sebagai warga negara yang memiliki hak Politik, saya memilih untuk percaya bahwa saat ini, waktunya perubahan. Dua hari saya mempertimbangkan untuk posting dan secara terbuka menyatakan dukungan,” tulis Angga memaparkan alasannya mantap memilih AMIN. 

Menurut Angga, sebagai orang yang pernah belajar politik dan tumbuh dalam pergerakan, berat baginya untuk tetap diam saat mengetahui demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. “Reformasi sedang di ujung tanduk,” tulisnya mengingatkan. 

Angga Dwimas Sasongko Tergerak Dukung karena Kampanye Desak Anies

Sineas berusia 39 tahun itu mengaku mulai tergerak hatinya untuk mendukung Anies karena cara berkampanye yang menurutnya revolusioner. Pada unggahan deklarasi dukungan tersebut, Angga menyoroti program Desak Anies yang jadi poin penting alasannya mendukung paslon 01. 

“#DesakAnies bukan hanya sekadar kampanye politik tapi juga pendidikan politik dan kepemimpinan. Konsep town hall yang terbuka dan langsung di berbagai tempat dan bermacam peserta, bagi saya, adalah upaya naik kelas dalam berdemokrasi; calon pemimpin negara diroasting langsung oleh warga negaranya. Saya dapat akses untuk lebih tahu isi gagasannya, terutama pada isu-isu sensitif dan tidak populer,” tulisnya.

Menyoroti Kepedulian Anies Baswedan Terhadap Isu Kebudayaan

Penulis skenario dan sutradara dari jajaran film-film terlaris Indonesia ini tak ketinggalan dalam menyebut Anies Baswedan di keterangannya. Ia mendukung Anies karena secara khusus, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut frasa “Menjadi Indonesia” pada penutup debat kelima Capres yang diselenggarakan pada 4 Februari lalu.

“Sebuah frasa yang saya yakini betul, bahwa kerja-kerja politik, civil society dan kekaryaan seperti sesederhana membuat film adalah ikhtiar bersama kita untuk Menjadi Indonesia. Karena Indonesia sejatinya adalah cita-cita kolektif orang-orang yang menamai dirinya Bangsa Indonesia. Dan kita, belum sampai pada cita-cita itu. Sehingga “menjadi Indonesia” adalah sebuah kesadaran untuk terus bekerja mewujudkan cita-cita itu,” tulisnya.

Berdasarkan keterangan itu, Angga Dwimas Sasongko secara tak langsung menyoroti kepedulian Anies Baswedan terhadap isu-isu kebudayaan. Ya, sebab pada debat terakhir, paparan Anies soal kebudayaan membuat para pegiat seni merasa diperhatikan. Anies Baswedan mengatakan bahwa kekayaan Indonesia justru berada pada kebudayaannya.

“Tujuan sektor pembangunan adalah membangun kebudayaan. Hal yang harus dilakukan pemerintah adalah menciptakan ekosistem yang sehat sehingga para budayawan bisa memunculkan ekspresinya,” ujar Anies dalam pidatonya di final Debat Capres 4 Februari 2024. “Kami berencana, Kementerian Kebudayaan yang nantinya akan menjadi penyalur sumber daya dari negara untuk diberikan kepada kalangan budayawan agar mereka tumbuh berkembang membangun karya-karya kebudayaan yang luar biasa di Indonesia.”

Sebagai informasi, Anies memang kerap menyuarakan isu seputar perfilman, kebudayaan, dan kesenian yang tak luput dari dialognya saat berkampanye. Dalam beberapa pernyataannya, capres yang satu ini sering menyuarakan pentingnya aspek kebudayaan dari artis-artis maupun karya asli anak bangsa agar lebih dikenal. Salah satunya, ia turut memberikan bebapa solusi untuk kemajuan perfilman Tanah Air saat hadir dalam dialog perfilman dan industri kreatif Indonesia bersama Badan Perfilman Indonesia pada 20 Januari lalu.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya