HARIANACEH.co.id|Banda Aceh – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menerima kunjungan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI dalam rangka asesmen dukungan fasilitas untuk renovasi asrama mahasiswa di kampus tersebut.
Kunjungan ini disambut oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan UIN Ar-Raniry, Prof Dr Khairuddin MAg yang mewakili Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg, di Ruang Kerja Rektor pada Selasa (6/2/2024). Pertemuan ini dilanjutkan dengan peninjauan bersama gedung asrama UIN Ar-Raniry.
Dalam sambutannya, Prof Khairuddin menyambut hangat kehadiran BPKH tersebut, ia berharap UIN Ar-Raniry bisa mendapat dampak yang positif dari hasil peninjauan ini, khususnya terkait renovasi asrama yang selama ini menghambat daya tampung bagi mahasiswa.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan ini, selama ini kami terkendala terkait daya tampung asrama yang terbatas, yang saat ini menghambat program pembinaan Ma’had Al-Jami’ah atau Pesantran Kampus di UIN Ar-Raniry,” ujarnya.
Peninjauan bersama gedung asrama UIN Ar-Raniry |FOTO: Dok. Ist.
Lebih lanjut, Prof Khairuddin mengungkapkan pihaknya berharap mahasiswa baru dapat tinggal di asrama selama satu tahun, namun karena daya tampung yang terbatas maka mahasiswa baru hanya dapat ditampung selama 6 bulan, dengan rotasi mahasiswa setiap 6 bulan untuk mendapatkan kesempatan tinggal di asrama.
“Semoga setelah peninjauan dari BPKH ini dapat berdampak baik terkait rencana renovasi gedung Asrama UIN Ar-Raniry untuk memperbaiki kondisi gedung yang sudah rusak dan mengoptimalkan daya tampung asrama bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Registrasi dan Analisa Kemaslahatan BPKH RI, Dr Agung Sri Hendarsa, menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk melakukan asesmen terhadap proposal renovasi asrama mahasiswa dari UIN Ar-Raniry.
Dr Agung menekankan pentingnya uji struktur bangunan asrama oleh pihak kampus UIN Ar-Raniry untuk memastikan kesesuaian antara data kondisi di lapangan dan tindakan apa yang harus dilakukan.
“Jika bangunan dinilai tidak layak, maka harus direncanakan pembongkaran dan pembangunan ulang sesuai dengan prosedur yang berlaku, sedangkan jika masih layak, maka dapat dilakukan renovasi berat terhadap gedung ini,” ungkapnya.
Turut hadir dalam peninjauan ini, Kepala Biro AUPK UIN Ar-Raniry Dr H Iqbal SAg MAg, Kepala Pusat Pengembangan Bisnis UIN Ar-Raniry Umar bin Abdul Aziz MA, serta Kabag Umum UIN Ar-Raniry, Hilmi MPd. []
Artikel BPKH RI Tinjau Asrama UIN Ar-Raniry dalam Rangka Renovasi pertama kali tampil pada HARIANACEH.co.id.