NASIONAL
NASIONAL

Tak Hanya Rektor, Tokoh Agama juga Diminta Polisi Buat Testimoni Kinerja Jokowi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Tengah atau Polda Jateng angkat bicara terkait aksi sejumlah polisi yang meminta para pimpinan perguruan tinggi membuat pernyataan tentang pemilihan umum dan kinerja pemerintahan Presiden Joko WIdodo atau Jokowi.Tak hanya kepada pimpinan perguruan tinggi, Polda Jateng menyebut pihaknya juga meminta testimoni kepada kelompok tokoh masyarakat lainnya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Kami juga meminta dari tokoh agama, tokoh adat, dan lainnya,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng Komisaris Besar Satake Bayu Setianto, Selasa kemarin, 6 Februari 2024.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Satake mengatakan langkah kepolisian meminta testimoni dari para pimpinan perguruan tinggi tersebut untuk mencegah perpecahan jelang pemilihan umum atau Pemilu 2024. “Agar pemilu damai,” kata dia. “Dalam rangka cooling system.”

Berita Lainnya:
Gekira Optimistis Pasangan Rido Menangkan Pilkada Jakarta
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sebelumnya, upaya polisi meminta testimoni dari para pimpinan perguruan tinggi beredar dalam bentuk video di media sosial Tiktok. Beberapa hari terakhir muncul video serupa dari sejumlah pimpinan perguruan tinggi lainnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto, bercerita diminta orang yang mengaku anggota kepolisian membuat rekaman video pernyataan tentang pemilihan umum dan kinerja pemerintahan Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Ferdinandus mengaku dihubungi anggota polisi tersebut pada Jumat siang, 2 Februari 2024. “Saya dapat pesan Whatsapp dari seseorang yang mengaku dari Polrestabes Semarang instruksi dari Polda,” kata Ferdinandus, Senin, 5 Februari 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Melalui aplikasi perpesanan tersebut, dia diminta membuat video testimoni tentang pemilihan umum dan pemerintahan Joko Widodo. “Meminta supaya membuat rekaman video yang poin-poinnya disampaikan,” ujar dia.

Berita Lainnya:
Praktisi Hukum Kritik Pemberian Gelar Doktor: Dua Dekan Pembimbing Doktoral Bahlil Harus Mundur!

Ferdinandus tak menanggapi permintaan tersebut. Polisi itu lantas mencoba meneleponnya. Namun, dia tidak menjawab. Dia juga dikirimi sejumlah contoh rekaman video dari beberapa pimpinan perguruan tinggi lain yang telah membuat.

Hingga Senin, 5 Februari 2024, nomor dari orang yang mengaku anggota polisi itu masih mencoba menghubungi Ferdinandus. “Pertama lewat chat. Beberapa kali nelpon tidak saya angkat. Tadi terakhir pukul 11.42,” tutur dia.

Pada Sabtu lalu, 3 Februari 2024, Ferdinandus menghadiri pertemuan pimpinan perguruan tinggi katolik di Surabaya. Pertemuan menghasilkan sejumlah sikap menanggapi dinamika nasional terakhir. Dia menyebut sikap itu sebagai tanggung jawab mereka untuk menyuarakan kebenaran.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya