NASIONAL
NASIONAL

Sentil Paslon Capres Pelanggar Etika, Romo Magnis: Etika Itu Membedakan Manusia dengan Binatang

image_pdfimage_print

JAKARTA – Pakar filsafat moral, Franz Magnis Suseno atau Romo Magnis, menyentil pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang melanggar etika dalam pencalonannya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Dia menyampaikan kekhawatirannya atas yang terjadi apabila paslon yang tidak merasa bersalah telah melanggar etika memimpin Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Sosok yang akrab disapa Romo Magnis itu menegaskan aspek etika sangat penting dalam urusan apapun. Dia mengatakan etika yang membedakan manusia dengan binatang.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

“Etika itu membedakan manusia dari Binatang. Etika juga yang membedakan baik dan jahat, adil dan tidak adil, yang terpuji dan tercela. Apa kita mau menyerahkan negara ini ke tangan yang membuang etika ke tempat sampah?” ketus Romo Magnis dalam konferensi pers GNB, Sabtu (10/2).

Berita Lainnya:
Pasangan Dedi-Erwan Jauh Tinggalkan Pesaing Lain di Pilgub Jabar 2024
ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Dia juga heran mengapa presiden atau penyelenggara pemilu tidak bereaksi atas pencalonan yang cacat etika tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Kok tidak ada reaksi dari presiden dan lainnya? Kok modelnya seperti anjing menggonggong kafilah berlalu. Peduli amat apa yang diteriaki masyarakat. Ucapan seorang calon yang mungkin bingung atau tertekan, ditanya mengenai etika, dia menjawab etika, etika, etika ndasmu,” kata Romo Magnis.

Berita Lainnya:
Sambil Tertunduk, Tersangka AK Menyesal Terjerat Kasus Pemblokiran Situs Judi Online
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Romo Magnis mengaku khawatir pemilu yang berjalan telah diatur sedemikian rupa. Sehingga ia meminta agar masyarakat, civitas akademika untuk tidak berhenti menuntut dan menagih agar pemilu berjalan jujur, bersih dan transparan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

“Itu yang perlu kita cegah, kita harus menuntut, menagih, bahwa pemilihan ini betul-betul seperti yang dikatakan teman saya, pemilu jujur, adil, transparan tanpa intimidasi, di mana rakyat bisa menyatakan pendapatnya,” pungkasnya.

Sumber: Media Indonesia

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya