JAKARTA – Pakar filsafat moral, Franz Magnis Suseno atau Romo Magnis, menyentil pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang melanggar etika dalam pencalonannya.
Dia menyampaikan kekhawatirannya atas yang terjadi apabila paslon yang tidak merasa bersalah telah melanggar etika memimpin Indonesia.
Sosok yang akrab disapa Romo Magnis itu menegaskan aspek etika sangat penting dalam urusan apapun. Dia mengatakan etika yang membedakan manusia dengan binatang.
“Etika itu membedakan manusia dari Binatang. Etika juga yang membedakan baik dan jahat, adil dan tidak adil, yang terpuji dan tercela. Apa kita mau menyerahkan negara ini ke tangan yang membuang etika ke tempat sampah?” ketus Romo Magnis dalam konferensi pers GNB, Sabtu (10/2).
Dia juga heran mengapa presiden atau penyelenggara pemilu tidak bereaksi atas pencalonan yang cacat etika tersebut.
“Kok tidak ada reaksi dari presiden dan lainnya? Kok modelnya seperti anjing menggonggong kafilah berlalu. Peduli amat apa yang diteriaki masyarakat. Ucapan seorang calon yang mungkin bingung atau tertekan, ditanya mengenai etika, dia menjawab etika, etika, etika ndasmu,” kata Romo Magnis.
Romo Magnis mengaku khawatir pemilu yang berjalan telah diatur sedemikian rupa. Sehingga ia meminta agar masyarakat, civitas akademika untuk tidak berhenti menuntut dan menagih agar pemilu berjalan jujur, bersih dan transparan.
“Itu yang perlu kita cegah, kita harus menuntut, menagih, bahwa pemilihan ini betul-betul seperti yang dikatakan teman saya, pemilu jujur, adil, transparan tanpa intimidasi, di mana rakyat bisa menyatakan pendapatnya,” pungkasnya.
Sumber: Media Indonesia