NASIONAL
NASIONAL

OSO Ogah Bahas jadi Oposisi: Pertandingan Belum Selesai!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  –  Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan bahwa pihaknya tidak akan berbicara soal oposisi, sebab pertandingan Pemilu 2024 belum selesai. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

 “Oposisi apa ya, kita bicara oposisi itu oposisi apa? Orang pertandingan belum selesai kok,” kata OSO usai rapat evaluasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, di Gedung High End, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024). 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

OSO menegaskan, pihaknya akan menunggu hasil rekapitulasi perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Terlebih, ia menilai banyak ditemukan berbagai pelanggaran dalam Pemilu 2024. “Ada banyak undang-undang yang dilanggar, ngerti ga? Nanti undang-undang yang dilanggar itu akan muncul pada beberapa hari, undang-undang loh,” katanya. 

Berita Lainnya:
Tiba-Tiba Maruarar Bilang Mau Pakai Lahan Kasus Korupsi Buat Rakyat
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

OSO menilai, pelanggaran undang-undang berarti pelanggaran kepada Republik Indonesia (RI). 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sehingga, pihaknya tidak akan tinggal diam, dan berani menempuh jalur hukum. “Itu bahaya ngerti? Nah kita tidak mau berandai-andai ada pasal-pasal di situ jelas yang dilanggar,” ucapnya. “(Tindakan) Hukum (bakal diambil), (karena ini) negara hukum. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Kalau merasa kuat mengatur hukum ya silahkan, nanti kan rakyat sudah tahu kalau hukum berlaku salah, tindakannya berlaku salah, maka rakyat pun menilai ‘ohhhhh ini hukumnya sudah ga bener’, gitu,” sambungnya. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa PDI Perjuangan siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance. 

Berita Lainnya:
Praperadilan Gubernur Sahbirin Noor Diterima, Status Tersangka Dinyatakan Tidak Sah

Hasto mengatakan, berkaca pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko WIdodo, kekuasaan yang terpusat memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi. 

Sehingga kekuasaan dan kritik dalam konteks kebijakan dan implementasinya dibutuhkan check and balance. 

Berada di luar pemerintahan, kata Hasto, adalah suatu tugas patriotik dan  pernah dijalani PDI Perjuangan pasca Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. “Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. 

Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto, dikutip Kamis (15/2/2024).


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya