NASIONAL
NASIONAL

‘Politik gotong royong’ Jokowi dikhawatirkan berujung pada pemerintahan Prabowo rasa Orde Baru – ‘Hindari parlemen semu’

image_pdfimage_print

“Tentu seandainya semua menjadi koalisi atau terjadi kondisi tanpa oposisi, maka sistem checks and balances bisa hilang,” kata Alvin. “Ini tidak baik bagi demokrasi di Indonesia.”

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Aisah Putri Budiatri, peneliti di Pusat Riset Politik BRIN, mengatakan Indonesia tidak perlu mengulangi situasi yang sama seperti di era Orde Baru yang dipimpin presiden otoriter Soeharto.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Saat itu, kata Aisah, muncul “parlemen semu” yang membuat fungsi checks and balances tidak berjalan dengan semestinya.

Berita Lainnya:
Tiba-Tiba Titiek Soeharto Minta Prabowo Tiru Jurus Swasembada Soeharto
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Demokrasi yang kita harapkan kan demokrasi substantif, tidak hanya prosedural. Jadi, lupakanlah kejadian-kejadian Orde Baru dan jangan ditiru pembentukan parlemen semu,” kata Aisah.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Salah satu [ciri] pembentukan parlemen semu itu ya kalau koalisinya terlalu besar dan hanya menyisakan sedikit oposisi, karena kelompok oposisi itu nggak akan terlalu efektif juga pada akhirnya untuk melakukan checks and balances itu.”

Berita Lainnya:
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Tak Kunjung Ditangkap, KPK Bantah Pilih Kasih
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Saat kekuatan oposisi di parlemen lemah, kata Ujang, harapan untuk mengawal demokrasi jatuh pada gerakan politik ekstra-parlementer yang dimotori masyarakat sipil, termasuk akademisi, para ahli, mahasiswa, dan buruh.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Biasanya, untuk menjaga dan mengawal proses demokrasi ini, kalau kekuatan oposisinya lemah di parlemen, itu diambil alih oleh kekuatan ekstra-parlementer,” kata Ujang.

“Untuk demokrasi, ya ini harus kita kawal

1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya