Prabowo Jenderal Bintang Empat, SETARA Institute: Jokowi Hina dan Rendahkan Korban HAM!
NASIONAL
NASIONAL

Prabowo Jenderal Bintang Empat, SETARA Institute: Jokowi Hina dan Rendahkan Korban HAM!

ADVERTISMENTS
Gampong Ramadhan in Action Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

<a href=Prabowo Jenderal Bintang Empat, SETARA Institute: Jokowi Hina dan Rendahkan Korban HAM!” border=”0″ data-original-height=”360″ data-original-width=”640″ height=”180″ loading=”lazy” src=”https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhXX9mz2-zjaqTlakWgLFPFW6dok_-TX42uwHgUsMhv5evHkvsG4niVASQWnEgdGl9GNnMpWzY9WeM57flASTVIUzxY3EVvnac3jzI-XOMRvASQMi6eSl5JVCmITtyfibVJjzuZQ-PS4XTmBvtMbyEocjZfYRa0y-ZmzZA4tzY1LahFVuCXjQ1VOVUJMtm/w320-h180-rw/adm90bmi.jpg” width=”320″/>BANDA ACEH – SETARA Institute mengkritisi kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan yang diberikan Presiden Joko WIdodo (Jokowi) kepada Prabowo Subianto.Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan mengatakan, pemberian pangkat kehormatan Jenderal Bintang empat penuh itu dianggap telah melecehkan korban HAM.

ADVERTISMENTS

“Pemberian gelar kehormatan Jenderal Bintang Empat kepada Prabowo merupakan langkah Politik Presiden Jokowi yang menghina dan merendahkan korban dan pembela HAM, terutama dalam Tragedi Penculikan Aktivis 1997-1998,” kata Halili Hasan di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Dia mengatakan, dugaan keterlibatan Prabowo dalam kasus penculikan aktivis itu sudah jelas dinyatakan oleh satu lembaga ad hoc kemiliteran resmi yang dibentuk oleh negara bernama Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang rekomendasinya pemberhentian Prabowo dari dinas kemiliteran, dan kemudian dituangkan dalam bentuk Keputusan Presiden.

ADVERTISMENTS

Dalam hal ini, kata dia, Negara jelas menyatakan bahwa Prabowo merupakan pelanggar HAM, berdasarkan keputusan Negara.

Berita Lainnya:
Jampidsus Belum Mau Periksa Erick Thohir

“Maka langkah politik Jokowi tersebut nyata-nyata bertentangan dengan hukum negara tentang pemberhentian Prabowo dan pada saat yang sama melecehkan para korban dan pembela HAM yang hingga detik ini terus berjuang mencari keadilan,” ujarnya.

ADVERTISMENTS

Di sisi lain, SETARA Institute juga memandang bahwa secara yuridis, kenaikan pangkat kehormatan itu tidak sah dan ilegal. UU Nomor 34 tahun 2024 tentang Tentara Nasional Indonesia tidak mengenal bintang kehormatan sebagai pangkat kemiliteran.

Bintang sebagai pangkat militer untuk Perwira Tinggi hanya berlaku untuk TNI aktif, bukan purnawirawan atau pensiunan.

Jika merujuk pada UU No 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, maka Bintang yang dimaksud dalam UU tersebut adalah Bintang sebagai Tanda Kehormatan, yang menurut Pasal 7 Ayat (3), dalam bentuk Bintang Gerilya, Bintang Sakti, Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma, Bintang Kartika Eka Pakci, Bintang Jalasena, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa, bukan bintang sebagai pangkat kemiliteran perwira tinggi bagi purnawirawan militer.

Berita Lainnya:
Dilaporkan Juniornya, 6 Polisi Polres Baubau yang Aniaya Bintara Baru Diduga Sempat Pesta Miras

Secara lebih spesifik, jika merujuk kepada Peraturan Menteri Pertahanan No. 18 Tahun 2012, pemberian kenaikan pangkat ini juga merupakan tanda tanya besar. Dalam ketentuan umum peraturan ini, disebutkan bahwa Kenaikan Pangkat Istimewa diberikan kepada PNS dengan prestasi luar biasa baik.

Sedangkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) diberikan kepada Prajurit yang mengemban penugasan khusus dengan pertahanan jiwa dan raga secara langsung dan berjasa dalam panggilan tugasnya.

“Dalam 2 kategori ini, tentu Prabowo tidak masuk kualifikasi sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan tersebut,” tuturnya.

Selain itu, bintang kehormatan sebagai pangkat militer perwira tinggi itu bermasalah bila diberikan Jokowi pada Prabowo. Sebagaimana diketahui bersama, Prabowo pensiun dari dinas kemiliteran karena diberhentikan melalui KEP/03/VIII/1998/DKP dan Keppres No. 62 Tahun 1998, bukan karena memasuki usia pensiun.

“Dengan demikian, keabsahan pemberian bintang kehormatan itu problematik. Sebuah kontradiksi jika sosok yang diberhentikan dari dinas kemiliteran kemudian dianugerahi gelar kehormatan kemiliteran,” pungkasnya.

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS