Jumat, 15/11/2024 - 00:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kaum Buruh Soroti Kecurangan Penggelembungan Suara

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Kecurangan, apapun bentuknya, tidak dibenarkan dalam masyarakat yang beradab. Demikian respon ketua organisasi sayap Partai Buruh, Sarjana untuk Indonesia, Gede Sandra, menyikapi terjadinya dugaan penggelembungan yang tidak wajar dalam perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belakangan ini.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Kami memohon agar publik terus memantau dan saling membantu untuk mengantisipasi kecurangan. Karena apapun bentuknya, pencurian suara, pemindahan suara, maupun penggelembungan suara adalah kejahatan pemilu.” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sebelumnya seperti diketahui, banyak pihak ramai-ramai menyoroti penggelembungan suara partai yang dinahkodai oleh anak Presiden Jokowi tersebut. Para intelektual dari berbagai lembaga penelitian juga ikut menyoroti masalah penggelembungan suara PSI ini.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Salah satunya adalah Burhanuddin Muhtadi, dalam akun X –nya, professor Ilmu Politik di UIN Jakarta yang juga direktur lembaga Indikator mengungkapkan kenaikan suara PSI seperti mengalami “ledakan”. Tidak smooth seperti partai-partai lainnya. Saat dibantah oleh akun X pengurus PSI, Burhanuddin tetap keukeuh bahwa bila suara masuk di Sirekap KPU sudah di atas 50 persen, maka volatilitas suara akan semakin berat.

Berita Lainnya:
Kejagung Diwanti-wanti Tidak Tebang Pilih Tangani Kasus
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Pakar Kepemiluan dari Universitas Indonesia, Titi Anggraini, menyebutkan dari laporan yang ia terima, di sejumlah TPS ada pergeseran dari suara tidak sah masuk ke dalam perolehan suara partai. Ia mengambil contoh di salah satu TPS, suara tidak sah yang awalnya 10 dapat berubah tinggal 2, sementara 8 suara tidak sah hilang berpindah masuk menjadi suara partai.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Kemudian terjadilah kasus Bantaeng. Di mana terjadi penggelembungan suara PSI yang tercatat di situs infopemilu.KPU.go.id bila dibandingkan formulir C1 berjenjang. Diberitakan, KPU Bantaeng mengoreksi perolehan suara PSI karena ada penggelembungan suara PSI yang tercatat di situs resmi KPU tersebut, dari yang seharusnya 1.986 suara (di formulir C1 berjenjang) menggelembung menjadi 3.862 suara (di sirekap KPU). Melonjak dua kali lipat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Akhirnya, di tengah polemik dan kecurigaan terhadap data dan tabulasi sirekap, KPU memilih untuk tidak lagi membuka akses masyarakat terhadap data dan tabulasi tersebut dengan alasan agar tidak menimbulkan prasangka. Sebelumnya masyarakat dapat melihat secara langsung grafik atau bagan data hasil tabulasi sementara perolehan suara pemilu di Pilres dan Pileg 2024 per dapil. Tapi kini tidak lagi karena sudah ditutup KPU.

Berita Lainnya:
Bocah Disandera di Pospol Pejaten Jaksel dengan Leher Dihunus Pisau, Begini Kondisi Terkini Korban

“Ini kan malah mencurigakan. Kenapa proses tabulasi di sirekap malah ditutup aksesnya di saat publik semakin kritis, kita malah menjadi gelap atas apa yang terjadi pada tabulasi data. Jangan salahkan bila terjadi gelombang kemarahan rakyat yang kecewa atas proses yang tidak adil dan tidak transparan.” ujar Gede Sandra.

Gede juga menyarankan agar Indonesia ke depan dapat belajar dari Negara lain yang sukses meningkatkan kualitas penyelenggaran pemilunya, dari manual menjadi elektronik, seperti Brazil. Mirip Indonesia, di masa lalu pemilu di Brazil juga sarat dengan kecurangan, karena masih dilakukan secara manual menggunakan kertas suara dan penghitungan manual.

 Sampai kemudian Mahkamah Kepemiluan Brazil (Brazilian Supreme Electoral Court) memperkenalkan sistem pemilu berbasis elektronik. Yang diujicobakan pertama kali tahun 1996 di beberapa wilayah, dan karena sukses besar akhirnya diterapkan secara keseluruhan sejak tahun 2000.


Reaksi & Komentar

قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَّا ذَلُولٌ تُثِيرُ الْأَرْضَ وَلَا تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لَّا شِيَةَ فِيهَا ۚ قَالُوا الْآنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ ۚ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ البقرة [71] Listen
He said, "He says, 'It is a cow neither trained to plow the earth nor to irrigate the field, one free from fault with no spot upon her.' " They said, "Now you have come with the truth." So they slaughtered her, but they could hardly do it. Al-Baqarah ( The Cow ) [71] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi