BANDA ACEH – Perseteruan yang terjadi antara dr Richard Lee dan Kartika Putri semakin memanas setelah keduanya saling sindir dan tantang di media sosial.
Perseteruan keduanya ini bukanlah kali pertama. Sebelumnya pada 2021 lalu Kartika Putri menjebloskan dr Richard Lee ke penjara dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Kartika Putri merasa dirugikan dan tak terima produk skincare miliknya direview negatif oleh dr Richard Lee. Baru-baru ini keduanya kembali berseteru setelah dr Richard Lee berkomentar tentang penyakit di wajah sang artis.
Semakin memanas, kini suami Kartika Putri Habib Usman pun turun tangan ikut membela sang istri.
Dalam video yang dibagikan oleh akun TikTok @mayang_rizal, Habib Usman dan Kartika Putri terlihat berada di acara televisi. Mereka tak terima dengan apa yang dibuat oleh dr Richard Lee sehingga menimbulkan huru-hara.
Habib Usman mengatakan bahwa dr Richard Lee terus menyerang istrinya. “Selama ini saya gak pernah ikut campur urusan istri saya, saya selalu melepaskan.
Tapi kalau misalkan, seandainya dia masih menyerang dan merusak daripada harkat martabat istri saya otomatis saya sebagai seorang suami akan ikut campur mulai hari ini,” kata Habib Usman, dikutip pada Sabtu (9/3/2024).
Meskipun tak terima debgan tindakan Richard Lee kepada istrinya, Habib Usman masih terbuka jika ingin berdamai.
“Saya mau selesaikan ini semua. Ini mau bulan Ramadan, biar lebih berkah, biar lebih baik. Udah selesaikan dengan cara yang baik, gak usah diperpanjang,” lanjutnya.
Dalam video tersebut, Habib Usman menyebut apa yang dilakukan oleh dr Richard Lee itu layaknya anak kecil yang bertengkar. Ia juga meminta agar istrinya tak dibully.
Apalagi Kartika Putri merupakan perempun, maka tak etis jika dr Richard melawan perempuan. “Gak usah kek anak kecil ngebully perempuan, marah sama perempuan. Laki-laki laki-laki, perempuan dengan perempuan,” sindir Habib Usman.
Kartika Putri juga mengaku apa yang diucapkan suaminya itu bukanlah tanda kebencian. Ia menegaskan bahwa dirinya dan Habib Usman hanya ingin berdamai agar tak ada huru-hara lagi.
“Tidak ada kemarahan dalam diri suami saya dan gak ada kebencian dalam suami saya sama sekali.
Tapi hari ini kenapa beliau juga akhirnya mau turun tangan, karena beliau sudah menyabarkan saya sedemikian rupa,” kata Kartika Putri.
“Beliau sudah berupaya untuk damai bahkan terjadi ketika dia ditangkep polisi pun kita semua kaget karna kita gak tau sama sekali itu terjadi. Banyak lah langkah-langkah yang sudah dilakukan,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, dr Richard Lee tampak menanggapi soal masalah wajah Kartika Putri yang melebuh hingga bagian lidah. Sambil tertawa, dr Richard mengatakan hal tersebut terjadi bisa saja karena efek skincare yang berbahaya.
“Bisa jadi karena penggunaan skincare abal-abal atau obat abal-abal,” kata Richard Lee di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2024).
Ia juga menanggapi soal tindakan Kartika Putri yang memilih untuk berobat ke Singapura. Padahal menurut dr Richard Lee banyak dokter di Indonesia yang berkompeten.
“Dibanding sama dokter Singapura sebenarnya sama kan. Dokter Indonesia juga jago-jago, pintar-pintar,” lanjutnya. Meskipun pernah bersitegang, dr Richard Lee mengaky terbuka jika Kartika Putri datang ke kliniknya.
“Bisa kalau mau berobat di tempat saya. Saya open, mau podcast boleh, perawatan boleh, mau minta maaf juga saya maafin,” lanjutnya.
Namun jawaban nyinyir pun terucap dari mulut dr Richard Lee. Ia tampak menyinggung soal Kartika Putri yang meminta capres bisa ngaji. “Saya gak bisa ngaji,” ujarnya sambil tertawa.
Sebelumnya, secara misterius Kartika Putri mengalami ruam hingga membekas seperti luka bakar pada kulit wajahnya. Lantas Kartika mempublikasikan foto-foto serta penjelasan melalui media sosial Instagramnya.
Tak sedikit warganet yang menduga-duga penyebabnya, bahkan mengaitkan penyakitnya ini sebagai karma atas kasusnya dengan dr Richard Lee. Kini dirinya memutuskan untuk berobat ke Singapore.
Melihat apa yang dialami oleh Kartika Putri, Dokter Richard Lee menanggapi keputusan artis berusia 33 tahun ini.
