EDUKASI
EDUKASI

Bangga! Bahasa Indonesia Mendunia, Diajarkan di 54 Negara dan 523 Institusi Pendidikan

Mendengar masukan dari “pejuang” bahasa Indonesia di Australia ini, Aminudin menyampaikan apresiasi atas tekad untuk memartabatkan bahasa Indonesia di negara Kangguru tersebut.

Ia pun setuju penyusunan bahan ajar bahasa Indonesia di Australia perlu disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan siswa. 

“Kemendikbudristek siap memfasilitasi guru-guru untuk menulis buku yang sesuai dengan konteks masing-masing negara. Setiap buku yang diterbitkan akan menjadi milik kementerian dan dapat digunakan secara luas,” tegas Aminudin.

Pada kesempatan yang sama, Dubes Siswo Pramono, menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan ketersediaan guru bahasa Indonesia di Australia lewat jalur diplomasi.

Ia mengatakan, akan terus mendorong diskusi dengan pemerintah Australia untuk mencari jalan agar ketersediaan guru bahasa Indonesia di Australia bisa terpenuhi. 

“Ini adalah tanggung jawab kita bersama, dan kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan dalam konteks promosi bahasa Indonesia,” kata Siswo.

Senada dengan itu, Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, juga menyampaikan kiranya permasalahan dalam pengembangan dan pembelajaran bahasa Indonesia di Australia dapat segera diatasi. 

“Kantor Atdikbud KBRI Canberra terus berkomitmen untuk memfasilitasi dan menjembatani komunikasi antara pemerintah Indonesia dengan BBI/BBBI dan asosiasi-asosiasi kebahasaan di Australia,” tegas Nakjib.

Najib turut menambahkan, bahwa acara ini juga dimaksudkan sebagai sarana urun rembug penguatan bahasa Indonesia di Australia.

Selain pengurus BBI/BBBI se-Australia, hadir juga Presiden VILTA, akademisi dari Monash University, Deakin University dan La Trobe University. 

Sebagai informasi, saat ini terdapat 5 Balai Bahasa dan Budaya Indonesia di Australia, yaitu BBI-Australian Capital Territory, BBI-Perth, BBBI Victoria & Tasmania, BBBI-Queensland, dan BBBI-New South Wales.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya