Anggota DPR Marah Harga Beras Mahal tapi Gabah Dibeli Murah: Apa Gunanya Bulog?
NASIONAL
NASIONAL

Anggota DPR Marah Harga Beras Mahal tapi Gabah Dibeli Murah: Apa Gunanya Bulog?

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP, Mufti Anam, meluapkan emosi usai mendengar keluhan warga bahwa harga beras mahal namun harga pokok penjualan (HPP) gabah di tingkat petani murah.Mufti menuduh Direktur Utama PT Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, bohong karena menyampaikan harga gabah di kisaran Rp 7.000. Padahal harga gabah yang dibeli jauh lebih rendah.

ADVERTISMENTS

“Rakyat kita menjerit, mereka bilang harga beras mahal di toko-toko, di pasar-pasar. Tapi gabah kami paling mahal Rp 5.000, apa gunanya Bulog pak? Malu kami ini di DPR,” ujar Mufti dengan nada tinggi dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR di Gedung DPR, Rabu (13/3).

Berita Lainnya:
Anies Jadi Simbol Oposisi Lewat Kritikan

“Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk rakyat. Oke bapak tiga bulan di tempat ini (Bulog), sekarang kami tanya harga gabah bisa benar-benar bapak beli minimal sesuai apa yang kita katakan,” lanjutnya.

ADVERTISMENTS

Mufti menjelaskan rakyat kelas menengah juga mengeluh dengan tingginya harga beras. Harga beras saat ini telah menembus rekor tertinggi yang naik 35 persen dari harga yang ditetapkan.

Dia mencermati banyak masyarakat menimbun beras karena ada kelangkaan. Mereka tidak ingin mengkonsumsi beras Bulog, melainkan beras yang memiliki merek yang berada di ritel modern.

ADVERTISMENTS

“Kalau bapak (Bayu Krisnamurthi) yang katakan bohong, bapak katakan tidak sesuai apa yang disampaikan dengan di kenyataan, maka akan dicatat dengan sejarah apa yang kita lakukan hari ini,” terangnya.

Berita Lainnya:
DPR dan Pemerintah Sepakat RUU TNI Dibawa ke Rapat Paripurna

Ia juga menyoroti beras PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI dijual Rp 100.000 per 5 kg. Sedangkan beras di pasaran hanya sekitar Rp 70.000 per kg.

“Menteri Perdagangan sudah berkeluh keringat menurunkan harga, tapi bapak (Direktur Utama RNI) tidak ngasih contoh yang baik, tidak ada gunanya semua ini,” tegas Mufti.

“Kalau RNI hanya mencari keuntungan, tidak ada untuk rakyat, bubarkan saja RNI,” ujarnya.

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS